bab 4🌸

2 0 0
                                    

Happy reading!🌸
.
.
.

Sesampainya di kelas 12ipa 3,ternyata Bu Nita sudah masuk.Rafa Nata dan Naya tentunya meminta izin untuk masuk dan di persilahkan olehnya.teman teman mereka kaget melihat Rafa si ketua OSIS,cowok bermuka datar menggandeng seorang perempuan yang mereka tebak adalah murid baru yang tadi di parkiran terutama adiknya Syifa karena selama ini dia tak pernah melihat kakaknya dekat dengan perempuan manapun selain adiknya dan bundanya.

Nata yang melihat ekspresi teman sekelas nya langsung melepaskan tautan tangan mereka.Nata memandang kikuk ke arah mereka dan memperkenalkan diri.
Rafa bersama Naya menuju tempat duduk mereka.

"Haii salam kenal Aku Natasha Wijaya kalian bisa panggil aku Nata semoga kita bisa berteman baik".kata Nata dengan senyum manisnya.

Rafa yang melihat senyum Nata menggerutu dalam hati "ck,bisa gak sihh gausah senyum,mana senyumya manis banget lagii"
Teman teman langsung mengucapkan say hello kepada nata serta banyak yang memuji nata karena ada bidadari secantik ini masuk ke dalam kelas mereka.

"Hai Nata ,bisa senyum lagi gak? tanya Baim dengan jiwa plaboynya . Nata mengerutkan dahi dan kembali senyum membuat Baim melanjutkan kata kata nya tadi.

"tuhkan,senyum Lo manis banget bikin babang Baim diabetes".  Gombalan Baim membuat Nata tertawa memperlihatkan deretan gigi rapi nya berbeda dengan Nata teman dikelasnya langsung meneriaki Baim.

Bu Nita tertawa melihat kelakuan muridnya dan langsung menyuruh Nata duduk di bangku kosong. Kebetulan bangku kosong nya ini di sebelah Naya sahabat nya tepat dibelakang Rafa dia pun langsung berjalan ke tempat duduk.

"Aaa Seneng banget gue bisa sama Lo,denger yaa Lo utang penjelasan ke gue ntar jelasinnya di kantin oke".Nata pun menganggukinya.

Mereka pun langsung belajar dengan tertib.saat hendak mengeluarkan alat tulisnya,tetapi dia tak melihat pulpennya di dalam tas dia mengobrak Abrik tasnya namun tak mendapatkan nya.

"Aduh,pulpen gue kemana yaa?. Nay Lo ada pulpen dua gak? Pulpen gue kayaknya ketinggalan deh" tanya Nata.
Naya pun menggeleng tanda tak ada. Dia menoleh ke arah Rafa yang berada di depannya dan memukul bahu Rafa dengan pelan.

"Rafa"panggil Nata dengan suara kecil.dan Rafa pun langsung menoleh dengan menaikkan alisnya seolah bertanya ada apa.

"Punya pulpen satu gak? Punya gue ketinggalan pinjam yaa pliss".mohon Naya dengan raut wajah yang menggemaskan yang membuat Rafa tersenyum kecil dan memberikan pulpennya.

"Thanks yaa,nanti gue balikin".kata naya Dengan mengambil pulpen dari tanggan Rafa.

Bel tanda istirahat sudah berbunyi membuat para siswa dan siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin.Nata dan Naya bergegas ke kantin dan mengambil tempat duduk karena sekarang Kanti dalam keadaan penuh orang sedang Mengantri membeli makanan. Mereka sudah mendapat tempat duduk tinggal memesan makanan.

"Naya bagus ya Lo,mentang mentang udah punya teman baru sahabat Lo lupain gitu aja?" Kata perempuan yang tiba-tiba menghampiri meja mereka.Nata yang bingung lantas menoleh kepada Naya.

"Astaga Syifa gue bener bener lupa sama Lo,maaf yaa. Ohiya Nata kenalin ini Syifa temen gue dan dia adiknya Rafa".

"Haii,Syifa" jawab Nata dengan senyum manisnya.

"Hai juga! Oh ya udah pesan makanan?tanya Syifa

"Belum nih,rame banget pengen bakso tapi rame banget". Kata Naya sambil memegang perut nya yang lapar dan Nata pun menganggukinya.

"Yaudah aku pesenin dijamin tunggu aja 10 menit gue bakalan bawain bakso untuk kalian,minumnya apa?"

"Jus Alpukat " Nata menjawab

"Samain aja dehh supaya Lo gak repot" kata Naya

"Oke tunggu yaa" kata Syifa dan langsung bergegas ke tempat bakso.

Tak lama kemudian makanan mereka sudah datang,bener kata Syifa gak nyampe 10 menit dia udah datang dengan nampan jus alpukat.dan disusul oleh tiga orang cowo yaitu Rafa,Arga dan Baim yang membawa nampan berisi bakso mereka.

"Nih pesanan kalian,ohiya bang bang Rafa sama teman teman nya boleh gak duduk disini? Tanya Syifa. Nata pun menganggukinya.

"Halo Nata,boleh duduk disini gak " sapa Baim dengan nada genit nya. Dan Nata menoleh kepada Naya

"Gak boleh,yang ada kalau Lo duduk disini makin rusuh ngoceh Mulu". Ucap Naya yang tak senang.

"Heh, gue gak nanya sama Lo nenek lampir,orang gue nanya sama si Nata boleh gak?" Tanya Baim sambil menaik turun kan alisnya.

"Yaudahh boleh tapi Lo harus diem" jawab Naya dengan pasrah dan kemudian mereka melanjutkan untuk makan.

"Eh Nat, gue mau denger penjelasan Lo,kenapa sampai pindah kesini?" Tanya Naya dengan rasa penasaran nya

Nata sudah menyelesaikan makannya,dan menarik napas untuk menjelaskan supaya sahabat nya gak penasaran.

"Aku pindah kesini gegara bokap gue,papa suruh pindah karena dia gak mau jauh dari gue dan dia gak mau terjadi apa apa sama gue apalagi waktu itu gue sempet kecelakaan sampai masuk rumah sakit untungnya gak parah.jadi karena itu gue terpaksa pindah.bang athala juga udah lama suruh gue pindah tapi gue nya gak mau".jelas nata dengan panjang.

"Ooh,tapi bagus juga sii Lo pindah kesini secara kan ini sekolah bokap lo.dan gue juga bakal lebih sering main kerumah Lo karena secara kan waktu Lo Masih di sekolah lama Lo sering pulang hampir magrib dan gak ada waktu buat main juga sama gue". Kata Naya dengan wajah sedih.

Rafa,Arga,Baim dan Syifa memang sudah mengetahui bahwa Nata adalah anak dari pemilik sekolah.

"Yaudah Lo boleh sering sering kerumah gue,pasti mama bakalan seneng liat Lo datang. Lo juga Syifa kan Lo temennya Naya jadi Lo temen gue juga". jawab Nata Kemudian tatapan nya beralih ke Rafa,Baim dan cowo seperti Rafa yang mempunyai sifat dingin.

"Eh,kalian juga boleh".seraya menunjuk Rafa,Baim dan Arga."tapi gue belum tau nama Lo siapa? Menunjuk Arga yang duduk di samping Rafa.

"Arga".jawab Arga dengan ekspresi datar Nata pun menganggukinya

Nata menoleh ke arah Rafa dia ingin berterima kasih ke pada Rafa tadi karena telah meminjamkan pulpennya tetapi saat ingin membuka suara bel masuk terdengar membuat dia mengurungkan niatnya.

Sekian dari chapter ini
Jangan lupa vote yaaaa⭐

NARAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang