Bagian Satu

741 74 0
                                    

Lelaki berwajah manis memasuki rumahnya, di pundaknya tersampir tas cokelat yang sering ia pakai ke sekolah.

"Mas jovan belum pulang eh?" gumamnya

Kakinya ia gerakan ke arah dapur, mengambil minuman di lemari es tenggorokannya terasa kering.

Eh tapi tunggu jovan belum pulang terus kenapa dapurnya berantakan, perasaan tadi pagi ia sudah membersihkannya.

Ting

✉️ Mas Jovan

'hari ini jangan pulang kerumah'
'nginap di rumah Jerry dulu, ibu pulang kerumah'

Telat, Jovan telat memberi tahu Hanan, wanita yang merupakan ibunya berada di hadapannya.

Tubuh Hanan bergetar, apa yang membuat ibunya pulang. Wanita itu jarang pulang bukan jarang lagi, hampir tidak pernah ibunya pulang kerumah.

Bukan Hanan tidak senang jika ibunya pulang, dia sangat senang. Hanya saja dia sedikit takut jika hanya berdua dirumah bersama ibunya.

Bayang-bayang ibunya yang memukulnya dan memarahi nya waktu kecil masih terbayang olehnya

"Kamu kenapa" cuman dua kata tapi mampu membuat hanan keringat dingin

"Ib-bbu ppu-lang" ucap hanan

"Gagap heh? Lagian kalau saya pulang kenapa? Tidak boleh ?"

Hanan menggeleng, kata siapa ibunya tidak boleh pulang bahakan sangat boleh.

"Bagus dong ini rumah saya, jadi saya bebas bukan"

Hanan mengangguk, dia hanya berharap jika Jovan pulang dengan cepat hari ini

"Kalau di lihat wajah mu mirip dengan si brengsek itu"

Wanita itu berjalan mendekat ke arah Hanan yang memejamkan matanya, demi apapun Hanan takut kejadian 10 tahun lalu kembali terulang.

"Ibu"  Seruan seseorang memberhentikan wanita itu mendekati Hanan. Ya, itu Jovan

Hanan merosot kelantai tubuhnya lemas ntah apa yang terjadi kalau jovan tidak datang.

"Ibu kenapa pulang" jovan menuntun ibunya duduk di sofa ruang tamu, memberi kode ke hanan untuk segera pergi kerumah Jerry

"Kamu nggak suka ibu pulang"

Hanan tersenyum tipis lihat ibunya sangat berbeda jika berada di dekat Jovan, ibunya menjadi baik dan lemah lembut. Kapan Hanan bisa merasakan itu.

.
.
.

Hanan sudah berada di rumah jerry yang merupakan sahabat Jovan dan juga Hanan. Jerry ini baik banget, dulu waktu ibunya tidak memberikan ia makan jerry yang memberikan ia makan sampai kenyang, kalau ia tidak di kasih uang jajan Jerry juga yang meminta ke mamanya untuk memberikan Hanan uang jajan

"Mau cerita?"Jerry duduk di sebelah Hanan

Hanan menghela nafas "tapi aku maunya es dawet gimana tuh"

Jerry mengepalkan tangannya"mau ini nggak"

"Hehehe becanda jerry ampunn"

Jerry berdecak"ayo turun kebawah mama gue masak udang asam manis"

Mata hanan berbinar, sudah lama dia tidak memakan udang Asam manis buatan mama Jerry. Andai saja ibunya seperti mama jerry yang perhatian. ah tapi Hanan siapa emang? masi bisa melihat ibunya sehat lebih dari cukup untuk Hanan.

Hananta | Jeno Haechan |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang