GILA

278 23 1
                                    

Angin berhembus pelan, menyebarkan rasa segar kepada setiap kulit yang diterpanya. Membuat Alisa dan beberapa orang yang berada ditempat itu semakin mendamba. Bertemankan Choco Banana sebagai menumannya dan Onion Ring sebagai snacknya, Ia dengan nyaman menikmati paragraf demi paragraf buku yang ia baca. Memang outdoor kantin adalah surganya mahasiswa UIB, tak heran jika tempat itu tak pernah sepi meski hingga malam tiba.

Dari kejauhan terlihat seorang lelaki tampan yang sedang mengamati seorang gadis. Gadis itu sedang asyik meski sendiri, gadis yang mengenakan kaos hitam dengan ukuran L atau XL mungkin? yang sangat berlawanan dengan ukuran tubuhnya namun tetap menjadi outfit yang trendy untuk sang gadis yang juga dipadukan dengan celana panjang jeans longgar dengan warna yang sama namun sedikit abu.

"Sa.."

Alisa mengalihkan matanya dari buku yang ia baca, mendongak kepada lelaki yang memanggil namanya. Lelaki yang selama ini menjadi topik hangat dikalangan mahasiswi UIB termasuk grupnya. Ia memang tidak terkejut namun keheranannya mencuat, tak dapat ia sembunyikan lagi. Sedang apa dia? Ia mengenalku? Pikirnya.

"Tentu, aku mengenailmu dengan sangat baik Alisa Zevanya"

"Siapa?" Alis Alisa terangkat, ia kesal karena laki-laki itu berhasil menebak pikirannya.

"Haha.. tidak heran jika kau lupa"

Lelaki itu mendudukan tubuhnya dihadapan gadis itu. Nampaknya ia telah memesan makanan sebelum menghampiri Alisa, karena tak lama kemudian disusul oleh Ibu kantin yang mengantarkan 1 kotak bento dengan Chicken Wings sebagai proteinnya.

"Itu sudah sangat lama" ucapnya lagi.

Mata Alisa tak bisa berpaling dari Chicken Wings yang sepertinya dimasak dengan bumbu blackpepper itu.

"Hahaha.. kau mau?"

Seakan sadar dengan salah fokusnya, Alisa menatap mata hazel pemuda didepannya.

"Ada apa?" Tanyanya tanpa basa basi.

"Ingin membuatmu ingat bahwa kau pernah ditolong oleh seseorang di sirkuit"

Mata Alisa membola, ia ingat dengan jelas kejadian itu.

"Itu saat kau masih SMA betul, SMA kelas XI?"

"Dari mana kau tau? Kau yang menolongku?"

"Menurutmu?"

"Jika benar, apa yang kau inginkan?"

"Kau tidak ingin berterima kasih? Jahat sekali"

"Lalu kau kemana saat aku mencarimu, hanya untuk mengucap terima kasih saja kau sulit ditemukan"

"Hahaha.. kau benar mencariku?"

"Menurutmu?" Nadanya mengikuti ucapan pemuda itu sebelumnya.

"Huahahaha.. sungguh kau sama sekali tak berubah"

"Jadi?"

"Aku tau kau menyerahkan hasil kemenanganmu pada Panti Asuhan itu"

"Atas jasamu anak Panti itu telah berhasil membangun sebuah bengkel besar yang sangat ramai" Tambahnya

"Syukurlah"

"Terima kasih"

"Untuk? Kau menyindirku?"

"Astaga, kau sensitif sekali. Aku berterima kasih mewakili anak-anak itu"

"Lalu?"

"Hyuga Angkasa, namaku. Jika kau mau berterima kasih aku akan sangat bersenang hati"

Senyum pemuda itu mengembang alisnya terangkat sebelah menggoda Alisa.

"Baiklah, terima kasih karena telah menyelamatkanku saat itu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BACOTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang