2.-CHALLENGE-

286 48 18
                                    


Anyeong haseyo...👋
Sawatde kha👋

Jangan sedih sedih okay?

★★★

"Kelebihan bukan untuk disanjung
Dan kekurangan bukan untuk di hujat
Tapi,keduanya adalah anugerah yang patut disyukuri."
-Bintang azhen danareksa-

●○●○


Pandangan Cahaya mengabur lantaran air mata yang mengenang di pelupuk matanya. Entah sudah ke berapa kalinya ia tertohok dan tertampar oleh kenyataan ini.

Kenyataan bahwa ia tak akan pernah bisa menyamai atau bahkan melebihi nilai dan peringkat Bintang.

Seperti sekarang ini, mading telah mengumumkan hasil paralel dari Try out 3. Disana terpampang nama nama peserta TO mulai dari peringkat paling atas hingga peringkat paling bawah.

1. BINTANG AZHEN DANAREKSA
[XII MIPA 3]
2. CAHAYA MAURETTA GEILF
[XII MIPA 1]
3. GREYSA ANNABELA
[XII MIPA 2]
4. AWAN KELABU ARREIGA
[XII MIPA 3]

Gadis itu memejamkan matanya. Membiarkan sebulir air mata lolos. Memang benar adanya, ia tak akan bisa mengalahkan sang genius sekuat apapun ia mencoba.

"Ay... udah, gak papa kok. Kamu hebat bisa pertahanin paralel kamu"

Gadis yang berdiri di sebelah Cahaya mencoba menghiburnya dengan kata kata semangat dan mengelus pundak Cahaya.

Dia Dena, Catra Adenasya Raqif.
Sahabat Cahaya dari kelas 10.

"Mau nangis,? Sini.. nangis di pelukan gue aja,"

Tawar si cewe ganteng, siapa lagi kalo bukan Zel. Iya, Zel. Buketunya TG.
Tapi, sang lawan bicara hanya diam dengan tangan yang mengepal.

Lagi, Cahaya kembali mengeluarkan mustika bening dari kedua maniknya. Ia sangat takut membayangkan luka di bagian mana lagi yang akan ia terima. Jika orang tuanya tau dia peringkat dua lagi.

"Ca--" ucapan Dena terputus lantaran Cahaya menyela.

"Den, bilangin ke guru gue sakit."

"Iya, nanti gue bilangin. Tapi gue temanin, ya?" Tawar Dena

"Gak usah Den. Gue mau sendiri."

Tolak Cahaya seraya berbalik badan. Melangkah meninggalkan kerumunan murid murid kelas XII tersebut.

Tapi, baru juga melangkah, ia tak sengaja menubruk dada bidang milik seorang laki laki.

Cahaya menghela nafas berat. Sepertinya, kemalangan memang sedang menyukainya. Dengan mudah, ia mendonggak. Menatap wajah laki laki yang sudah ia tabrak barusan.

"Ck!"
Decaknya begitu tau siapa pemilik wajah menyebalkan itu. Ya, dia Bintang. Murid tergenius di SMA BINAR.

Tanpa sepatah kata, Cahaya melewati Bintang begitu saja. Tapi, pergerakan gadis itu lebih dulu di cekal oleh Bintang. Membuat wajah mereka kembali beradu.

STARLIGHT [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang