Chapter 25

1.7K 60 7
                                    

Aku up lagi, ga kerasa banget ya kalo ini cerita nya udah dari beberapa tahun yang lalu dan belum aku selesaiin sebenarnya aku gaada niatan buat ngegantung padahal alur nya udah aku atur tapi ya karena akhir-akhir ini terlalu sibuk dan mood menulisku kadang gaada jadi cerita nya nyicil nyicil dulu.

Aku punya banyak draft an cerita yang baru aku bikin sewaktu gaada kerjaan tapi masih belum berani buat ngepublish karena takutnya malah ngegantung lagi kaya sekarang dan yang baca kemungkinan sedikit so aku juga lagi tahap belajar buat nulis biar tanda penulisan nya rapi ga kaya kemarin kemarin sekalian biar cerita aku ga ngebosenin mungkin aja nanti kalau cerita ini udah selesai aku bakal up cerita baru, ditunggu dan doain aja.

Happy Reading!

____________________

Anggap saja gila, didunia ini tidak ada yang benar-benar bisa dipercaya. Alena sebenarnya tidak meminta untuk terlahir sebagai seorang putri dan pasangan dari makhluk yang ada di dunia sekarang tempat ia tinggal.

Semuanya hanya kebohongan, termasuk kematian Alena.

Alena, dia memang meminum racun itu tetapi tidak ada yang tahu jika ia pernah mengisap darah Dighan, seseorang yang terkuat didunia ini, darah pria itu bisa saja membunuh ataupun menyembuhkan. Apakah Dighan percaya jika Alena sudah tiada? Jawabannya tidak, pria itu tidak bodoh, ia tahu jika urusan nya ke bumi tentang guardian itu hanya pengalihan perhatian Dighan agar musuh nya bisa leluasa bertindak didalam istana nya.

Tidak ada yang tahu tentang ini termasuk Alena, Dighan hanya menyuruh wanita itu meminum darah nya dan melakukan apa saja lalu berpura-pura tidak tahu padahal jauh yang ia bayangkan jika Alena lebih pintar.

Tidak ada yang tahu keberadaan Alena kecuali dua orang dan itu salah satunya bukanlah Dighan, bisa dibilang mereka ini saling berkerja sama namun dengan rencana yang berbeda, bukan nya Alena tidak percaya dengan suaminya itu hanya saja ia lebih senang memancing musuh melalui Dighan, biarkan saja pria itu mengamuk atas hilangnya dirinya.

Disuatu ruangan yang lumayan besar namun gelap, Alena duduk dengan menyilangkan kedua kakinya, ia sudah menunggu seseorang untuk datang menemui nya, beberapa waktu kemudian orang itu datang membungkuk didepan Alena.

"Bagaimana keadaan didalam istana?" tanya nya.

Orang itu mengangkat wajah nya ragu-ragu lalu memberikan jawaban kepada Alena.

"Sangat sesuai dengan rencana kita, yang mulia."

"Raja sudah kembali dan dia sekarang sedang mencarimu," lanjutnya.

"Biarkan saja. Tunggu, tapi dimana teman mu itu?"

"Samuel, yang mulia?"

Alena mengangguk

"Sedang melakukan tugas yang ku suruh, yang mulia."

"Bagus, dan lanjutkan saja tugasmu juga. Bermain sebagai seseorang yang dicurigai dan apapun yang terjadi kau harus melakukan apa yang pernah ku katakan." Alena menyeringai tipis setelah mengatakan itu. Ia sudah tahu siapa yang meracuni nya tapi biarkan saja diam dulu karena nanti akan ada hal yang lebih mengejutkan lagi.

"Kamu pergilah, awasi terus keadaan didalam istana dan jangan biarkan orang itu menggagalkan rencana kita." Orang itu mengangguk lalu pergi dari tempat itu.

    ***

Sementara di istana, tentang kematian dan menghilang nya Alena masih saja menjadi sebuah duka namun tidak untuk Qelsa maupun Saviona.

The King Demon Mate ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang