Chapter 10

130 6 0
                                    


Nb : itu fotonya bajunya michelle yang di pakai sekarang ya :) thx :*

**********

Vincent POV

Ap.... Apa yang sedang aku lihat sekarang ini? Apakah bidadari itu nyata? Jika bidadari itu benar-benar nyata, maka seorang gadia yang berada di depanku sekarang ini adalah seorang bidadari yang turun dari khayangan! Wao! Betapa cantiknya dia! Tidak bisa kupungkiri, dia terlihat sangat cantik ketika mengenakan baju ini. Siapa dulu donk yang memilihnya?! Hahaha.... (Memuji diri sendiri) Dengan penampilan seperti ini saja aku sudah terkesima, padahal tidak ada polesan make-up diwajahnya. Apalagi jika ada make-up yang teroles di wajahnya, lalu dengan tatanan rambut yang menakjubkan, dan gaun putih mekar ala-ala pengantin. Oh God! Betapa jelitanya mahkluk di depanmu ini!

"Halo? Bagaimana dengan penampilanku? Bagus tidak? Cocok?"

Suaranya barusan sukses membuyarkan lamunanku! Dan... Hei?!?! Apa yang barusan aku pikirkan! Aku memuji dia dengan sebutan 'bidadari'? Aku tidak percaya pikiranku tidak singkrun dengan kehendakku! Huh! Sebenarnya, siapa tuanmu, hah?!?! Dan yang lebih mengejutkan lagi... Aku memikirkan dia memakai gaun pengantin?!?! Hei, hei, Vincent! Kau ini kuliah saja belum beres sudah berpikir tentang pernikahan saja! Iya, aku tahu kau sangat menginginkannya, tapi waktunya masih sangat lama. Kau harus bersabar Vincent! Harus!

"Eh... Maaf... Hehe... Apa? Ada apa?"

Okey, aku sukses ketahuan memandanginya dari tadi dengan tatapan yang tidak bisa aku ketahui. Tetapi yang jelas aku sangat mengagumi kecantikannya tadi. Sangat!

"Ihh... Jadi, aku ngomong tadi kamu tidak memperhatikanku? Sebel!"

"Iya.. Sorry, Mis. Tadi aku cuman tidak konsentrasi saja! Bukan hal yang penting, kok. Hehe... Tadi kamu tanya ap?"

Iya! Aku tidak konsentrasi! Tapi, itu semua karena dirimu!

"Ohh.. Oke! Awas tapi kalau sampai aku dikacangin lagi kayak tadi!"

"Iya. Aku minta maaf. Ayo katanya tadi kamu bertanya kepadaku? Kamu tanya apa tadi?"

"Emm... Aku hanya bertanya soal penampilanku sekarang. Bagaiman? Bagus tidak? Apakah aku cocok mengenakan baju ini? Apa tidak aneh? Aku merasa...."

Ucapannya langsung kupotong dengan ucapanku. "Cantik."

"Hah? Apa?"

Oke, aku rasa ucapanku sukses membuatnya terkejut! Hahaha.... Lucu sekali ekspresinya! Seperti orang yang masuk seleksi pemilihan bakat saja! Tapi memang begitulah kenyataannya. Dia sangat cantik mengenakan baju ini. Tidak bisa kubohongi. Lagian, berkata bohong kan dosa! Aku tidak mau masuk neraka hanya karena aku membohongi diriku sendiri bahwa dia yang berada dihadapanku ini memang sangat cantik!

"Cantik. Memang kenapa? Semua wanita pasti selalu cantik kan? Apakah kamu mau aku puji tampan, hah?"

"Ti.. Tidak!!!! Tentu saja tidak!!!!"

Emmm... Apakah perkataanku terlalu kejam tadi? Aku rasa setelah aku mengucapkan kata-kataku, wajahnya langsung berbeda, ada kekecewaan di sana. Jangan-jangan, dia kecewa aku memujinya cantik hanya karena kodrat dari seorang wanita itu sendiri. So, kali ini aku berbohong. Huftt... Berat sekali mulutku untuk mengatakan hal yang sejujurnya ketika di depannya.

"Hei! Tak usah cemberut seperti itu! Kecewa, eum?"

"Ti... Tidak! Hih!! Ya sudah kita langsung ke kasir saja!"

Hihihi.... Kali ini aku sukses menggodanya dan sekarang wajahnya terlihat bersemu merah! Puas aku sekarang! Hahaha.....

"Ya, sudah kalau tidak mau mengakuinya! Ayo!"

Pull Me To Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang