Chapter 1

507 14 0
                                    

Michelle POV

Aku memegang kedua pelipisku dan memijatnya secara perlahan. Ku putar-putar jariku disekitar pelipisku agar rasa pusing yang menderaku berkurang. Tapi nyatanya usaha yang kulakukan percuma. Mungkin karena akhir-akhir ini banyak masalah yang membuatku tertekan sehingga aku sering mengalami pusing berat seperti ini. Kupandangi lembaran-lembaran soal dan buku-buku kuliahku yang berserakan di meja belajarku. Ku coba untuk menghafal dan mempelajarinya berulang-ulang. Tapi tak ada satu pun yang masuk ke dalam otakku! Ini pasti karena banyak beban pikiran yang akhir-akhir ini terbayang-bayang dipikiranku.

Apalagi peristiwa 2 bulan yang lalu. Peristiwa itu benar-benar membuatku depresi berat. Untung aku masih tahan dan nggak jadi gila beneran! Dan peristiwa itu benar-benar merubah hidupku. Semua yang semula terasa penuh warna dan bahagia, hancur seketika seperti beling-beling kaca yang pecah. Semua hanya meninggalkan luka-luka yang perih di hati. Aku menjadi sering melamun dan nggak konsen mendengar pelajaran di kampus. Kadang-kadang kalau aku diajak ngomong jadi lemot dan nggak nyambung. Nggak heran teman-temanku banyak yang menanyakan 'Kamu Kenapa?'. Tapi semua itu hanya kujawab dengan satu kata 'Nggak apa-apa kok' dan aku hanya tersenyum ke arah mereka. Bisa dibilang senyuman dusta karena dibalik senyumanku itu tersimpan berjuta kesedihan yang aku tanggung.

Ohh Tuhan.. Tolong aku.. Ini benar-benar darurat alias emergency!!! Apalagi sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam dan mau nggak mau besok aku harus siap mengerjakan tes atau kuis atau apalah namanya dari dosenku. Padahal soal-soal tu jarang banget dibahas. Mungkin baru dua kali dan kita langsung dikasih tes gitu aja. Maunya apa sih dosen tu, huh?!? Udah botak, gembul, pendek, lelet kalau jalan, udah gitu bibir tebal alias domble, dan hidung pesek, ditambah lagi dengan gayanya yang sok cool dan sok nge-bossy membuatku semakin ingin untuk nyemprotin itu dosen. Pantas saja, sampai sekarang dia sama sekali belum punya gebetan! Laaa.. Orangnya kayak gitu mana ada yang mau cobaa.. Haiss.. Okey.. Kenapa sekarang malah bahas dan ingat-ingat tampang dosen nyebelin itu ya??? Kita ganti topik...

Sudah dua jam berlalu. Hmm.... Lumayan sih, paling nggak masih ada yang masuk ke dalam otakku yang aku rasa sekarang udah mbulet kayak benang kusut yang nggak pernah disetrika ratusan abad bahkan mungkin ribuan. Aku merasakan seluruh ototku kaku terutama pinggang dan punggungku. Mungkin karena sedari tadi aku hanya duduk di meja belajar tanpa melakukan hal-hal lainnya. Kalian jangan heran kalau aku bisa betah sampai 10 jam hanya duduk di meja belajar dan mempelajari seluruh buku-buku yang ad di depanku karena itu memang kebiasaanku. Kalau belajar nggak sampai hafal banget alias 'nglontok' aku sama sekali nggak puas. Jadi, kalau aku belajar lama deh. Dan nggak heran aku hampir setiap tahunnya dapet predikat ranking 1 dari SD (bukan pamer). Soalnya, papaku selalu ngebiasain aku buat serius dalam pelajaran karena itu menyangkut masa depanku sendiri.

Mataku mulai terasa berat. Rasanya buat melek sedikit aja itu susah banget.

"Emangnya sekarang udah jam berapa sih??"

Ku toleh jam dinding yang tepat berada di depanku dan... What?!?! Jam 3 pagi?!?! Ini seriusan kan?? Ku usap-usap mataku berulang-ulang untuk meyakinkan diriku sendiri kalau sekarang ini sudah pagi. Dan ternyata percuma. Jarum jam itu sama sekali nggak bergeser menunjukkan angka lain dan yang benar saja sekarang memang jam 3 pagi. Padahal aku belum selesai belajar! Kurang sedikitttt lagi.... Tapi aku rasa mataku sudah nggak bisa diajak kompromi lagi. Kututup buku-buku yang ada di depanku. Ku bereskan meja belajarku sampai terlihat rapi seperti semula. Yang benar saja, sebelumnya meja belajarku terlihat seperti kapal pecah!!! Kalau sampai papaku melihatnya, wahhh.... Fatal! Aku bisa kenak serangan mulut dari papaku.

Untuk kali ini aku langsung membaringkan tubuhku yang sudah lemas ini di atas kasur. Tanpa menyikat gigi-gigiku yang putih ini. Jangan dipikir aku jorok atau nggak bersihan atau apa ya... Tapi memang sekarang aku udah nggak kuat buat berjalan ke kamar mandi. Untuk membuka mata saja rasanya sudah nggak bisa! Kayak udah di lem alteco kuat-kuat dan rasanya lengket banget!! Satu menit kemudian aku sudah nggak sadarkan diri alias tepar di kasurku yang empuk ini. Dan sekarang aku sudah masuk dunia mimpi. Mudah-mudahan mimpi indah ya, bukan mimpi seram yang membuat badan-badanku terasa tegang dan capek ketika aku bangun dari tidurku.

---------

Pull Me To Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang