Chapter 13

53 1 0
                                    

Ahhh akhirnya balik juga nulis ini cerita setelah vakum 3 tahun lamanya dan 3 tahun ini aku sudah berhasil menuntaskan jenjang SMA dengan sangat baik meskipun banyak rintangan yang menghadang tapi kekuatan dari orang-orang disekitarku membuatku tetap kuat dan tidak menyerah!!!

Dan tentunya tahun ini aku berhasil masuk universitas!!!!

Penasaran jurusan dan universitasku apa? Yang penasaran tebak di komen ya!!! :P

Keep Reading ya!!! Ikutin part-part selanjunya

Jangan lupa Vote and Comment nya!! ^_^

Biar makin semangat nulisnya!

Kalau ada masukkan boleh kasih saran di comment biar jadi kemajuan buat authornya juga nehhh wkwkkw...

Love you so much! :* ^_^

Author POV

Setelah peristiwa di rumah sakit itu Michelle dan Vincent bertambah dekat. Jalinan komunikasi diantara mereka pun semakin intens, bahkan mereka sudah tidak segan untuk menceritakan masalah keseharian mereka ataupun berbagi cerita dan saling menunjukkan kekurangan mereka masing-masing. 

Tanpa mereka berdua sadari benih-benih cinta itu semakin tumbuh dan berakar kuat di hati mereka. Tanpa mereka sadari pun, ada rasa saling ketergantungan antara Michelle dan Vincent. 

Tapi, ada satu hal yang belum Vincent ketahu dari sisi Michelle. Yaitu masa lalunya sekitar setengah tahun yang lalu. Jika dihitung dari pertama kali Michelle dan Vincent saling mengenal maka peristiwa itu terjadi 2 bulan lalu dan sekarang waktu terus bergulir, sehingga setengah tahun tak terasa terlewati. 

Meskipun tertutup oleh bayang-bayang waktu, tapi kenangan pahit di hati Michelle masih bersisa meskipun hanya serpihan-serpihan namun menyakitkan. Tapi, itu semua lambat laun sedikit demi sedikit berkurang karen akehadiran Vincent di sisinya.

***********

"Oi.. Ini sudah hampir setengah tahun lewat kamu janjiin aku buat ngenalin aku ke gebetan kamu tapi sampai sekarang mana? Kamu masih belum negnalin aku!" ujar Stevan sedikit sebal dengan ulah sahabatnya yang hanya menebar janji tapi belum ditepati sampai sekarang.

"Ya bentar lah bro.... Aku juga belum resmi kan jadian sama dia. Kalau aku kenalin ke kamu nanti kamu embat gimana? Jomblo lagi donk gue?" ujar Vincent tak mau kalah dengan Stevan.

"Eh, gilak. Aku gak mungkin main belakang, bro! Cowok harus gentle donk." tegas Stevan sambil menepuk pundka Vincent meyakinkan.

"Ashhh... Masalahnya gebetan gue ini kayak permata bro. Cowok manapun yang melihatnya pasti langsung klepek-klepek. Apa lagi cowok jomblo kaya kamu! Hahaha..." tawa Vincent menggelegar bermaksud untuk menyindir sahabatnya yang sampai sekarang belum punya pengganti dari pacar lamanya yang sudah dia putuskan secara sepihak alias seorang Stevan sedang gagal move on (gagamon).

"Yak ampun bro. Masa kamu gak percaya sama sahabatmu sendiri?" ucap Stevan meyakinkan sahbatnya karena dia sendiri sudah dibuat penasaran dengan sosok wanita seperti apa yang sanggup mencuri perhatian sahabatnya yang berhati dingin dan sangat susah untuk ditaklukkan ini.

"Iya, aku percaya kok. Tapi, sabar ya, bro. Nanti kalau ada waktu pasti aku kenalin ke cewekku. Tapi inget jangan kamu sikat! Dia punyaku oke? Dapetinnya gak gampang bro!" jawab Vincent yang mulai luluh hatinya.

"Yayaya.. Tenang, beres! Kalau gitu ak tunggu tanggal mainnya ya!" ucap Stevan sambil menepuk pundak Vincent isyarat menantikan tanggal dan waktu yang tepat untuk berkenalan dengan pujaan hati sahabatnya. Karena jujur saja sejak ia mendengar nama Michelle keluar dari mulut sahabatnya, itu membuat Stevna semakin penasaran. Apakah Michelle yang sahabatnya kenal adalah Michelle yang sama dengan Michelle yang ia campakkan secara sepihak tanpa mendengar pendapat wanitanya dulu? 

Pull Me To Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang