Michelle POV
Sekarang sudah menunjukan pukul 3 sore dan jam kuliah untuk jurusan akutansi kelasku sudah berakhir. Aku hendak menghampiri anak sialan itu di bangku belakang. Baru saja ku toleh kepalaku dan ternyata apa yang aku dapatkan? Aku sudah tidak melihat anak itu di bangkunya!!! Pergi ke mana dia?? Aku kan duduk di depan. Masak aku nggak kelihatan saat dia pergi meninggalkan kelas ini? Cepet banget ngilangnya. Kayak mahkluk halus aja. Apa jangan-jangan dia jelmaan setan!! Habissss... Kelakuannya itu bener-bener jahil dan jahat kayak setan alas. Zzzzz.... Kalau aku nggak tahu dia anak rektor, udah aku bejek-bejek itu anak!!! Dan nngak cuman di bejek aja, lebih tepatnya aku juga akan mencincangnya dengan pisau paling besar dan tajam. Akan aku gilas-gilas dia sampai gepeng kalau perlu! Biar lebih ampuh lagi aku gilas pakai buldoser buat nge-aspal jalan. Biar penyet, gepeng, meletet nggak berbentuk!! Wahahaa..... Biar lenyap sekalian dari muka bumi tercinta!! Hasshhh....
"Hmmm..... Kok aku ngerasa ada yang aneh ya? Masak ada barang yang ketinggalan?
HP?
Ada.
Tas?
Jelas ada, lah! Jelas-jelas aku pakai malah.
Dompet?
Ada.
Emmm... Buku catatan akutansi juga ada. Semuanya udah lengkap kok. Tapi aku kok masih ngerasa ada yang kurang ya? Atau... Ada yang aku lupain. Tapi apa??" Aku udah kayak orang gila sekarang. Habis aku dari tadi ngomong sendiri nggak jelas sambil berjalan ke arah parkiran sepeda motorku. Udah gitu nggak ada temen yang di ajak ngobrol lagi. Temen di sampingku aja nggak ada sama sekali. Persis kan kayak 'crazy people' ??? Hahaha.... Mungkin memang. Gara-gara cowok nggak jelas itu.
Sebelum 7 langkah lagi aku menuju ke parkiran sepeda motorku tiba-tiba aku mengingat suatu hal. Suatu hal yang aku rasa aku melupakannya.
"Haaaa... Iya! Aku kan udah janjian sama cowok resek itu!!!! Kenapa aku bisa sampai lupa, ya?? Wah payahh!! Kayak nenek-nenek aja." Aku langsung memutar balik langkahku dan pergi menuju ke halaman belakang kampus. Sesuai dengan perjanjian. Kupercepat langkahku menjadi langkah seribu. Ini sudah telat! Di luar waktu perjanjian! Pasti dia udah nunggu lama.
Tiba-tiba aku menghentikan langkahku dan langsung menyadari suatu hal. "Eh, bentar... Ngapain ya aku lari capek-capek kayak gini, he?? Lagian kalau dia nunggu lama kan bukan urusanku juga. Buat apa aku care sama dia! Tohh dia kejem banget sama aku. Ahhh biarin deh... Mau dia nunggu lama, kek. Mau sebentar, kek. Emang gue pikirin???" Okey... Sekarang aku nyeloteh-nyeloteh sendiri kayak orang gangguan jiwa. Dah, tambah persis sekarang.
---------
Sekarang aku sudah sampai di halaman belakang kampus. Dan kalian bisa tebak apa yang sekarang aku lihat?? Nihil.... Nggak ada siapa-siapa di sini. Mana lagi udah sore begini. Jarang banget anak kuliahan belum pulang sampek jam segini. Kecuali mereka yang memang ngambil jadwal malam atau sore hari. Dari tadi, aku udah celinguk kanan, celinguk kiri. Tapi tetep aja. Nggak ada cowok resek itu!! Hih!! Sebenarnya dia niat nggak, sih ngajak ketemuan? Atau jangan-jangan dia cuman ngerjain aku aja?? Wahhh.... Awas aja ya! Sampai dia benar-bebar ngerjain aku doank, kalau besok aku ketemu dengan dia bakal aku jadiin perkedel dia!! Hzzzz.... Rasanya amarahku sudah sampai diubun-ubun dan mau meledak aku rasa....
"Ehm.. Ehm.. Sudah menunggu lamakah??" Tiba-tiba ada suara yang muncul dari belakangku dan tepat dileherku. Deru nafasnya saja sudah sangat terasa di lapisan-lapisan kulit leherku. Sontak saat itu juga aku langsung terkejut!!! Bayangkan saja di sini sepi banget. Nggak ada siapa-siapa. Suara pun hanya terdengar sayup-sayup di sini. Mungkin dari daun-daun yang berguguran, ranting-ranting pohon yang bergesekan dan angin yang sepoi-sepoi. Suara teman-teman kampus saja terdengar sangat pelan karena mereka rata-rata ada di lingkungan dalam kampus bukan di sekitar halaman belakang kampus ini. Dan yang pasti kalian tau lahh.... Dari tadi aku sudah was-was sendiri di sini karena sangking sepi dan nggak ada orang. Takut-takut kalau ada mahkluk yang nggak diinginkan numpang lewat sebentar. Hiiii... Mengerikan bukan?? Nah.. Itulah yang menyebabkan aku sangat terkejut ketika ia berbicara dari belakang tubuhku, tepat di samping leherku. Deru nafasnya berhembus kencan terasa di lapisan kulit leherku. Sehingga, membuat bulu kudukku berdiri seketika. Hmmm.... Dasar hobinya selalu membuat orang sebel aja!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pull Me To Your Love
Teen Fiction#40 like #28 loveyou #44 Michelle #4 cutecouple Akhir-akhir ini aku dibuat frustasi dengan segala tugas kuliah, kuis, tes, yang membuat otakku serasa ingin meledak! Di tambah lagi peristiwa 2 bulan yang lalu yang masih terbayang sampai sekarang, be...