Sedih diantara senang

2.7K 80 0
                                    

" Tak
            "tak
                        "tak"suara langkah kaki verlin menuruni anak tangga.

verlin saat ini menuju ke ruang makan, namun saat ia hampir sampai kebawah ia melihat fares berdiri dipintu.

fares menatapnya  dingin,tidak ada interaksi antara mereka,hanya saling tatap menatap.

Prang!!

terdengar suara pecahan piring dari arah ruang makan

suara itu membuyarkan mereka.

verlin segera berlari kearah ruang makan dan terlihat mbok neni yang sedang membersihkan beling dilantai.

verlin bergegas membantu mbok neni membersihkan lantai.

"kenapa mbok"tanya verlin

"tangan saya licin non"cengir mbok neni

"owalah" kekeh verlin

"non, bukunya udah disiapin belum?"tanya mbok neni

"oh iya belum mbok" cengir verlin

"yaudah sana beresin dulu bukunya"kata mbok neni

" siap mbok" ucap verlin sambil berlari menuju kamarnya lagi.

mbok neni dan verlin memang dekat bahkan verlin sudah menganggap mbok neni ibunya sendiri.

karena sebelum ibunya pergi.ibunya selalu bekerja dan jarang pulang.

dari sanalah verlin mulai dekat dengan mbok neni.

saat ia melewati anak tangga, ia melirik kearah pintu tempat fares berdiri tadi,tapi ternyata fares sudah pergi.

skip

"makasih pak." ucap verlin pada sopirnya

" ya neng."ucap pak sopir bernama arman itu

verlin berjalan melewati koridor dan tanpa sengaja melewati kelas kakak-kakaknya.

ia melihat andre yg begitu kacau lengkap dengan wajah kusutnya.

Sungguh hati verlin terasa tercabik mengingat apa yg dikatakan kakak kemaren.

verlin memilih melewatinya, karena ia tahu jika ia menyapa andre hanya akan menimbulkan masalah saja.

tanpa ia sadari fares telah memperhatikannya dari dalam kelas .

baru sampai ia didalam kelas,tiba-tiba teman-temannya melemparnya dengan kertas.

"dasar pembunuh"

"balik lo sana,kami gak perlu pembunuh kaya lo"

"pembunuh"

"wajah aja polos, ternyata pembunuh"

dan masih banyak lagi ejekan dari teman²nya

"maksud kalian apa?! aku bunuh siapa?!"tanya verlin

"dih gak usah  pura-pura gak tau deh lo!"

"gua gak bunuh mereka! kami kecelakaan"jelas verlin

"alah bacot"

"huu pembunuh"

Verlin dikatai dan dibuly habis-habisan oleh teman sekelasnya.

Verlin menangis namun bukannya berhenti mereka malah tambah menjadi.

Mereka menjambak bahkan menampar verlin.

**********

"kring"bel istirahat berbunyi

verlin berlalu pergi meninggalkan kelas.

namun tiba-tiba ada yg mencekal tangannya membuat verlin membalikkan badannya.

ternyata yg mencekal tangannya adalah caca sahabatnya .

"maaf ya lin,,gua gak bisa bela lo tadi gua gak berani, gua pengecut"kata caca

"ya gapapa"ucap verlin dengan senyum

" kita ke kantin yuk"ajak verlin

saat dikantin mereka duduk di kursi paling kebelakang karena yang depan sudah penuh namun tiba-tiba ada yang melempar sepatu kearah verlin.

caca yang melihat itu langsung mnghalanginya dengan tubuhnya sehingga sepatu itu malah mengenai kening caca.

caca terluka dan menggeluarkan sedikit darah.

"caca! kamu gak papa ?!"tanya verlin panik

"kita ke uks yuk."ajak verlin

di uks caca dirawat oleh dokter disana.

verlin hanya diam melihatnya, pikirannya sangat kacau sekarang.

ia merasa bersalah pada caca karena membuatnya terluka.

*************
Nesya alawani atau yg sering dipanggil Caca adalah sahabat dekat verlin,sifat penakut namun setia.

Transmigrasi Verlin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang