vana pramata

1K 37 1
                                    

Malam ini Verlin tengah duduk diatas kasurnya,ia hanya duduk dengan tatapan kosongnya.

Tunggu kemana tatapan tajam mu Verlin?

Verlin slalu begitu,saat ia sendiri ia akan memikirkan masalah nya dan termenung dengan tatapan kosong.
Ah tidak bukan Verlin namun vana.

Vana pramata seorang gadis yg memiliki hobi balapan liar terlihat bar-bar jika didepan orang,namun dingin didepan musuh.gadis yg memendam segala rasa sakit hanya karena tak mau menyusahkan.

Vana dulu slalu disiksa oleh mama dan papa nya,vana yg dulu slalu dituntut oleh orangtuanya untuk jadi yg terbaik

Flashback

Terlihat seorang gadis yg memiliki sorot mata tajam sedang ada dipintu rumah.

"Huhhh"gadis itu menghela napas panjang menghilangkan rasa takut dirinya.

Cklek

Pintu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya yg sedang menatap tajam gadis itu.

"Bagus,baru pulang kamu?!"ucap wanita itu.

"Ini masih jam 16.15 mah! Aku gak pergi kemana mana!pulang sekolah itu jam 16.00!"bantah gadis itu.

"Melawan kamu!"bentak wanita itu lalu melayangkan tamparan pada gadis itu.

Plak!!!

"Ssh"ringis gadis itu

"Anak sialan!kamu gak malu apa slalu dibandingkan sama papa kamu itu!"bentak wanita

"Mah!udah vana capek mah!vana baru pulang!vana mau istirahat"ucap vana lalu meninggalkan wanita

"Gak ada!mulai sekarang kamu harus belajar lebih giat lagi!nanti malam gak ada makanan buat kamu!"ucap wanita

Vana tak mempedulikan sampai ia melihat ada seorang pria paruh baya yg duduk disofa sambil menatap tajam dirinya.

"Anak tidak berguna!"ucap pria

"Apa yg kamu bisa hah! Saya malu membawa kamu bertemu dengan kolega bisnis saya!dasar sialan!"geram pria itu marah lalu melempar vas bunga pada vana.

Prang!

Vas itu mengenai kening vana,kening vana mengeluarkan darah,namun hal itu tampak tak dipedulikan oleh gadis itu.

"Kamu bahkan tidak mampu mengelola bisnis saya!anak siapa kamu!"ucap pria.

Vana hanya diam namun tak urung emosi dalam hatinya sedang bergemuruh.

"Kamu tidak bisa apa-apa!"bentak pria itu.

"Ambil pakaian kamu!keluar dari rumah ini sekarang juga!"

"Saya tak butuh anak seperti kamu!"lanjut pria itu.

Vana pergi meninggalkan pria itu kekamarnya,tak peduli dengan teriakan serta sumpah serapah yg diberikan oleh orangtuanya.

Vana mengambil kopernya lalu meninggalkan kediaman Pratama.

Hingga vana bertemu dengan rifan dan mengenal balapan.
Vana dipungut oleh Rifan dan diangkat menjadi adik.

Vana tak pernah menyusahkan Rifan  ia menghidupi dirinya dengan uang hasil balapan.

Hidup sendirian,ah tidak perlakuan Rifan padanya seperti Kaka pada adiknya.sesaat akur sesaat lagi tidak.

Ia bersyukur bertemu dengan rifan ,Kaka laki-laki yg membuat nya masih bertahan saat itu.

Flashback of

Vana mengigat masa sulit nya dulu saat hidup dalam kekangan ke dua orang tuanya.

Dan itu membuat nya risih saat melihat Abang Verlin sangat mengekang Verlin.

"Huhhh"Verlin menghembuskan nafas panjang.

"Gua capek"lirihnya.

"Kenapa gua ketemu lagi sama kekangan,gua jadi ingat sama orang tua keparat itu"gerutu Verlin kesal.

Verlin membuyarkan lamunan nya.
Lalu menarik selimut dan tertidur.

*******************
Pagi ini Verlin berniat pergi kepantai  menenangkan pikiran nya

Saat turun kebawah ia tak melihat ada para Abang dirumah tapi syukurlah setidaknya ia tak harus menjelaskan pada para Abang.

Transmigrasi Verlin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang