WYM [6.]

101 29 7
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Happy Reading...



Saat ini pesantren disibukkan dengan kerja bakti dikarenakan ada acara besoknya yaitu acara wisuda untuk para santriwan maupun santriwati yang lulus. Dan saat ini Zia sedang menyapu halaman pesantren dengan santriwati lainnya, ketika sedang fokus menyapu, tiba tiba ada yang memanggil Zia yaitu salah satu santriwan yang seangkatan dengan Zia.

"Zi, " panggil santriwan itu dengan berlari kearah Zia.

Zia pun membalikkan badannya lalu
menundukkan kepalanya dengan wajah datar. "Ada apa?" ketus Zia

"Jangan ketus ketus dong Zi santai aja. Kamu pasti capek, sini gantian sama aku aja nyapu nya" ujar santriwan itu dan akan mengambil sapu lidi yang dipegang oleh Zia.

Dengan cepat Zia pun menarik sapu itu dan ia pun menolak akan hal itu tetapi santriwan itu pun tetap keukeuh tidak mau mengalah dan setelah lamanya berdebat akan hal itu pun, Zia langsung memberikan sapu itu kepada santriwan tadi.

"Zi, kamu udah ini mau lanjut kemana?" tanya santriwan itu mencairkan suasana

"Gak tau."

Santriwan itu pun menghela nafas kasar kemudian mengalihkan topik "Kamu ada target buat menikah sesudah ini?" tanyanya lagi.

"Ada,"

Senyum santriwan itu pun langsung sumringah "Kamu mau gak nik-"

"Zia, Gilang kalian sedang apa berduaan disitu?!" ucap seseorang yang memotong ucapan santriwan tadi yang bernama Gilang.

Gilang Bagaskara. Ia menyukai Zia sejak awal pertama mereka masuk kelas 1 MA. Ia memendam perasaannya terhadap Zia dan berniat setelah ia lulus ia akan segera melamar Zia.

Zia pun terkejut ketika mendengar suara itu "Gus, kami tadi gak ngapa ngapain kok, serius" ucap Zia dengan raut wajah panik.

"Iya Gus, tadi saya cuma ngobrol sebentar kok sama Zia" ucap Gilang tenang.

"Sudah jangan banyak alasan. Gilang kamu teruskan menyapu nya dan untuk Zia kamu disuruh ke ndalem karena ada orang tua kamu disana," titah Gus Rafa dengan wajah tegas nya.

Gilang dan Zia pun mengangguk. "Yasudah Gus, saya pamit ke ndalem dulu Assalamualaikum." Zia pun berjalan meninggalkan Gus Rafa dan Gilang.

"Aku akan segera melamar kamu Zi" batin Gilang.

Gilang pun menaikan sebelah alisnya "Gusnya kok masih disini?" tanyanya.

Gus Rafa pun tidak menanggapi ucapan Gilang lalu berjalan menuju ndalem.

Zia pun memasuki ndalem tak lupa mengucapkan salam lalu menyalimi tangan kedua orang tuanya lalu ia pun duduk.

"Mama udah sehat? Kata Papa waktu itu Mama sakit," ujar Zia.

Mama Siska pun tersenyum kecil lalu mengusap kepala putrinya "Alhamdulillah, Mama udah sehat kok," ucapnya.

WITH YOU, MAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang