≫ talk & friends

340 61 10
                                    

Sabrina Carpenter as herself on Mulmed

Zayn

"Hmm, Dare ya? Kau berani juga." Harry tampak berpikir 'dare' apa yang akan dia berikan padaku.

"Ah! Aku tau! Aku tau!" Niall mengangkat tangannya. Harry menengoknya, "Apa?"

Niall tampak bahagia, mungkin karna dia ingin memberiku dare? Niall pun menjawab, "Cium pipi anak baru yang kau permalukan kemarin itu!"

Harry bertepuk tangan dua kali. "Kau sangat pintar, Niall!"

"Apa-apaan ini?!" Aku tidak setuju dengan usulan Niall. Louis kemudian menyahut, "Ayolah, kau kan jantan. Kau bahkan sudah mencium banyak gadis di sekolah ini, bahkan meniduri bukan?"

Aku terdiam. Louis melanjutkan pembicaraannya, "Atau jangan bilang, kau suka padanya?"

"Ugh! Baiklah! Aku mencium pipinya." Mereka semua tersenyum puas. Aku segera bangkit untuk menjalankan Dare ku. Harry mengikutiku dari belakang.

"Mengapa kau mengikutiku, Harry?" Ia menepuk pundakku. "Siapatau kau bermain curang, atau malah, kau semakin nafsu dengan gadis itu." Ia kembali tertawa.

Aku hanya berjalan melewatu koridor bersama Harry. Melewati beberapa gadis yang memandangiku dan Harry seperti ingin memakan kami. Sebenarnya salah kami ini apa, dilihati terus? Apa aku terlalu tampan?

Aku berjalan dan sampai akhirnya aku menemukan kelas gadis itu. Aku mendengar beberapa pernyataannya.

"Baiklah, orang yang kubenci adalah Zayn. Orang yang tidak kusukai juga, Zayn. Alasannya karna aku membencinya."

Dengan cepat aku mendatanginya dari belakang sehingga ia tidak melihatku. Aku segera mencium pipinya. Ia terlihat ingin menamparku tetapi salah satu temannya menahannya.

Ia berbalik melihatku dan terkaget. Aku hanya tersenyum, "Well, halo." Ia terlihat geram.

Aku segera meninggalkannya dan menemui Harry yang sedang tertawa setelah melihatku mencium gadis itu.

"Jadi, Dare ku selesaikan?" Harry menepuk pundakku. "Good Job, Malik."


Olivia

"Apa-apaan dia menciumku! Dia kira dia adalah yang paling tampan di sekolah ini?!"

Aku segera menemui Zayn dikelasnya. Ia sedang tertawa lepas dengan teman-temannya.

Aku segera menarik tangannya menuju taman. "Hei! Santai!" Aku tidak memperdulikan perkatannya.

Aku mendudukkannya di kursi taman belakang sekolah. Aku mulai bertanya, "Jadi, apa yang kau lakukan padaku tadi!"

Ia hanya tertawa. "Hanyalah sebuah tantangan bodoh. Kenapa? Kau suka?"

"Ew! Melihatmu saja ingin muntah!" Ia memegang dagu-ku. Aku memukul pipinya dan melepaskan tangannya dari daguku.

"Baiklah," ia mulai berdiri dari tempat duduknya. "Jadi, siapa namamu?" Aku memperlihatkan name tag-ku. Ia mengangguk.

"Baiklah, Olivia aku minta maaf dari hatiku yang paling dalam. Oke, cantik?"

Cantik. Cantik. Cantik.

"Hmm." Ia berlutut didepanku. "Zayn! Berdiri! Malu dilihati orang lain!"

"Justru itu, maafkan aku ya?" Ia memohon dengan puppy face-nya.

"Baiklah. Teman." Ujarku. Ia mengangkat jari kelingkingnya dan mempersatukannya denganku. "Teman."

A/N: should i delete this or no?
Alya baru aja post cerita baru! Kalo ada yang mau sih :D silahkan check di works! :)

10+ vomments for next chapter. Please, i beg u to VOMMENTS.

All the love,

Alya.

stuck ; zjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang