Lembar keempat

13 6 2
                                    


Happy Reading

"Ngapain lo disini? "

"Ekhem, mending bantuin gue dulu keluar dari semak semak sialan ini" ucap langit tertekan

"ga, gue ga mau" tolak alankar lalu meninggalkan langit sendirian

"KAR, BANTUIN GUEE" teriak langit yang sudah benar benar panik

"Rese banget si lo, gue ga mau bantuin lo"

"BANTUIN GUEE, NANTI GUE KASIH ES KRIM DEH BUAT LO" teriak Langit yang masih mencoba mengeluarkan kakinya dari dalam semak semak

"gue bukan anak kecil"

"Lo mau gue tonjok?! "

"Ga takut" cuek Alankar yang sudah naik di atas motornya

"Kar bantuin gue, please"

"Males"

"Jahat banget lo, beneran ga gue kasih es krim lo sumpah"

"gue ga mau es krim"

"Terus lo mau apa, gue kan orkay, biar gue beliin asal lo bantuin gue"

"Uang orang tua aja bangga, papa lo miskin. "

"GUE TONJOK LO BENERAN!!" ancam langit dengan wajah kesal

"Papa lo miskin, ga bisa beli barang yang gue mau. Bukti nya ga mampu ngasuh dua anak. Miskin. " Lanjut Alankar tanpa ekspresi

"Apa apaan si lo, "

"Lo buang buang waktu gue, gausah lo temuin gue lagi. Lo ga penting"

Alankar pergi tanpa menghiraukan Langit yang teriak teriak meminta bantuannya, Alankar melihat ke arah jam tangan yang ia kenakan, jam yang berada di lengannya menunjukkan pukul 02:23, Alankar langsung menaiki motor nya lalu pergi meninggalkan langit sendirian

"Astaga, Alankar kampret dih. Ini gimana coba gue keluarnya, AKHH ALAH TAU AMAT LAH GUE ANJENG. "

***

Ting tong

Tak lama Alankar memencet bel rumahnya, seorang perempuan yang berumur sekitar 46 tahun itu membukakan pintu untuk nya

"Al, kok pulangnya sampai pagi begini. Bunda khawatir. " ucap wanita itu menatap sendu ke arah Alankar

"Maaf, bunda. Al tadi abis dari markas ketemu temen temen, eh ga kerasa udah jam 4 pagi"

"Jangan diulangi ya Al"

"Iya nda, Al minta maaf"

"Yaudah ayo masuk" ajak wanita yang disebut bunda oleh Alankar

"Al udah sholat tahajjud ?. " tanya wanita itu kepada anak semata wayang nya

"Udah nda di markas sama zayyan dan yang lain" balas Alankar memeluk erat bundanya dari belakang

"Al mau teh? Bunda buatin, abis minum teh sholat subuh. Nunggu azan dulu ya"

"Mau, Al Mau teh nda" Alankar melepas pelukannya

"Yaudah, bunda buatin dulu. Kamu tunggu disini ya"

"Al Mau mandi aja nda, nanti Al kebawah lagi" ucap Alankar yang sudah siap menenteng handuknya dan segera mandi

Dia Lentera [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang