PROLOG

35 6 3
                                    

"Gua pernah bilang sama lo jangan pernah lo deket apalagi ngobrol sama Gala.” Kata Alana marah.

“ Aku nggak pernah dekat sama Gala dia sendiri yang deketin aku.” Sangkal Erica.

Dengan amarah yang sudah meledak Alana menjabat surai hitam milik Erica, dia menangis kesakitan.

“ Jangannn!” Sungguh memang rasa sakit yang saat ini Erica rasakan.

“Alanaaaa.”

Alana menoleh ternyata sudah ada Gala dengan raut muka yang sudah memerah. Alana berhenti menjambak Erica karena Gala menarik nya untuk menjauh dari Erica.

“Ica, lo pergi sekarang nanti gua nyusul.” Kata Gala.

“Erica salah apa lagi sama lo ?” Tanya Gala dengan nada dingin nya.

“Gua nggak sudi dia deket sama lo, Gala.” Jawab Alana tanpa rasa takut.

“ Gua juga udah kasih peringatan ke dia buat nggak deket sama lo lagi, tapi dia nya aja yang ngebangkang.” Lanjut Alana.

“ Gua pernah bilang jangan nindas orang yang berada jauh dibawah lo apalagi dia nggak salah.” Kata Gala dengan amarah yang hampir memuncak. Raut muka Alana tak menunjukkan bahwa dia takut dengan bentakkan Gala.

“Sekali lagi gua tau lo nindas orang yang lemah, kita selesai.” Bentak Gala kepada Alana. Alana yang mendengar pun menegang lalu mendongak ke atas untuk melihat Gala apakah ada raut kebohongan di wajahnya.

Alana tak membalas apapun, Gala pergi begitu saja. “ Gua nggak pernah takut sama ancaman lo Gala,  karena gua yakin lo nggak akan sanggup hidup tanpa gua.” Kata Alana percaya diri.

“ Ah, sial.” Maki Alana dalam hati.

Dia PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang