*
*
*
*
*Hanya orang - orang bodoh yang bisa menjadi pengkhianat.
“ Sehari nggak ada Alana aja gua udah kesepian apalagi sampai beberapa minggu.” Ucap Vana pada Rora, yang berada disampingnya.
“ Iya juga ya, nggak ada yang bisa diajak ke mall kalau kayak gini.” Jawab Rora.
Vana mendengus, “ Bukan diajak namanya kalau dia yang harus ngeluarin uang buat belanjaan lo.” Ucap Vana kesal, ia sedih karena tak bisa bermain dengan Alana, temannya satu ini malah memikirkan siapa yang harus di ajak ke mall untuk membayar belanjaannya.
Di koridor Vana dan Rora bertemu dengan Gala yang sedang bercanda dengan anak baru yang tak lain dan tak bukan yaitu Erica, sahabat kecilnya.
“ Gal, lo baru ditinggal sehari sama Alana aja udah berani bercanda sama cewek lain.” Ucapan Vana membuat Gala dan Erica menoleh ke arah sumber suara.
“ Van, lo nggak perlu ikut campur sama hubungan gua dan Alana.” Jawaban yang Gala berikan membuat Vana emosi.
“ Gua berhak karena gua sahabat Alana, jangan mentang mentang Alana cinta sama lo, lo jadi semena – mena sama dia.”
“ Dan untuk lo, nggak usah kegatelan jadi cewek.” Ucap Vana sembari menunjuk Erica yang berada disamping Gala.
“ Vana, aku berhak dong deket sama Gala kan sebentar lagi dia tunangan aku.” Ucapan yang keluar dari mulut Erica membuat Vana dan Rora terbelalak.
“ Gal, lo mau ngehianatin Alana ?” Tanya Rora, dia juga marah sama seperti Vana.
Plakk plakk
“ Kurang ajar lo Gala, lo masih punya Alana kenapa malah mau tunangan sama cewek lain.” Gala yang kaget dengan tamparan sekaligus teriakan Vana membuat dirinya oleng ke samping.
“ Kalau lo tetep milih cewek nggak tau diri ini. “
“ Putusin Alan!!” Gala terbelalak,
“ Lo nggak berhak ikut campur. Vana.” Gala tak suka jika ada orang lain yang ikut campur hubungan nya dengan Alana. Vana tak mendengarkan ucapan Gala, dia menarik Rora untuk pergi dari sini.
“ Icaa, kenapa lo harus ngomong kalau kita mau tunangan sih.” Geramnya.
“ Gala, aku nggak mau kalo mereka semua tau nya kamu milik Alana, disini aku yang paling berhak atas kamu Gala.” Jawaban yang Erica berikan membuat Gala frustasi, ini semua karena ayahnya.
Flashback on
“ Gala, papa akan jodohkan kamu dengan Erica, beberapa minggu lagi kalian akan tunangan.” Ucapan Ayahnya membuat Gala terbelalak.
“ Papa nggak berhak menjodoh – jodohkan Gala dengan siapapun, karena Gala udah punya Alana dan papa tau itu.” Jawab Gala.
“ Papa nggak meminta persetujuan mu, papa hanya memberitahu mu agak kamu mempersiapkan diri.” Ucapan papa membuat Gala marah.
“ SEKALI GALA BILANG NGGAK YA NGGAK PAA.” Gala berteriak didepan papa membuat papa dan mamanya terkejut.
“ JANGAN BERTERIAK DIDEPAN PAPA GALA, PAPA TIDAK PEDULI KAMU SETUJU ATAU TIDAK PAPA AKAN LANJUTKAN PERJODOHAN INI SEKALIPUN HARUS MENYINGKIRKAN ALANA DARI KEHIDUPANMU.” Ancaman papanya membuat Gala semakin marah.
“ JANGAN PERNAH PAPA SENTUH ALANA!!” Ucapan Gala membuat sang papa tersenyum sinis.
“ Mau jadi apa kamu jika bersama Alana, seharusnya kamu beruntung seorang anak berandal sepertimu bersanding dengan Erica bukan malah memilih kekasihmu yang sama berandalnya sepertimu.” Ucapan Abimanyu membuat sang istri bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Pergi
Teen Fiction"Gua pernah bilang sama lo jangan pernah lo deket apalagi ngobrol sama Gala." Kata Alana marah. " Aku nggak pernah dekat sama Gala dia sendiri yang deketin aku." Sangkal Erica. Dengan amarah yang sudah meledak Alana menjambak surai hitam milik Eric...