*
*
*
*
*
Sebuah kepercayaan sangat penting dalam suatu hubungan.
Sudah satu minggu lamanya Alana tak mendengar kabar Gala. Ia merasa ada yang disembunyikan oleh Gala. Alana bertekad untuk mencari tau apa yang disembunyikan oleh Gala.
" Lo kemana sih Gal, kalo emang lo udah nggak mau lagi punya hubungan sama gua atau nggak mau ketemu sama gua itu bilang, bukan malah ngilang nggak jelas ". Gerutu Alana.
Karena hari ini hari minggu, Alana berniat untuk ke markas ASIVER. Dia ingin menemui Vana, ingin membicarakan sesuatu yang mengganjal dipikirannya.
Di tengah perjalanan motor Alana sedikit oleng karena ia tidak fokus. Alana reflek menghindar ketika ia melihat didepannya ada seorang anak kecil.
Brakkk
Alana menabrak pembatas jalan, ia jatuh dan tertimpa motornya sendiri. Keningnya tidak sengaja terbentur pembatas jalan hingga mengeluarkan darah. Alana tak memikirkan dirinya ia langsung bangkit lalu menolong seorang anak kecil yang hampir saja ia tabrak. Anak kecil itu menangis.
" Ya ampun sayang, kamu nggak papa kan ?!" Teriak ibu dari anak tersebut.
" Maaf Tante, sumpah saya nggak sengaja !" Ucap Alana kepada ibu dari anak tersebut.
" Kan udah bunda bilang, jangan lari - lari kalau kamu kenapa - napa gimana coba ! Liat kakaknya jadi jatuh kan !" Tegur sang ibu kepada anaknya.
" Saya yang salah Tante, maaf banget hampir nabrak anak Tante !" Sesal Alana.
" Nggak papa, ini juga salah Tante. Eh kamu nggak kenapa - napa kan ?" Tanya ibu itu dengan khawatir.
" Oh saya baik-baik aja kok." Jawab Alana sembari diiringi dengan senyuman.
" Syukurlah, Tante juga minta maaf sama kamu, karena Anak Tante kamu jadi begini. " Ucap ibu tersebut dengan khawatir.
" Nggak papa kok Tante, kalau gitu saya pamit." Pamit Alana yang dijawab dengan anggukan tak lupa senyuman oleh ibu tersebut.
Setelah kecelakaan tadi, Alana berhasil sampai di markas. Alana memarkirkan motornya, lalu ia masuk ke dalam markas. Di dalam Alana sudah di tunggu oleh Vana.
" Lo kemana aja sih, lama bener . Gua itu udah dari tadi nungguin lo, itu kenapa coba kening lo. Lo abis ngapain Na, sampai kening lo berdarah gitu ?!" Ucap Vana dengan cepat.
Awalnya Vana memang kesal dengan Alana, sebab Alana telat datang. Tetapi setelah melihat kening Alana berdarah, ia menjadi khawatir.
" Sorry, ada problem tadi di jalan makanya gua telat." Jawab Alana sembari menjatuhkan pantatnya di samping Vana.
" Soal kening gua, tadi nggak sengaja nyium pembatas jalan." Sambung Alana.
" Kok bisa, aneh lo bisa - bisanya lo malah milih nyium pembatas jalan padahal jelas - jelas lo punya cowo yang ganteng nya minta ampun. " Gerutu Vana.
" Gila lo, ini musibah dodol gua juga nggak mau kalik." Kesal Alana.
Vana terkekeh, " Eh btw, ngapain lo nyuruh gua ke markas ?" Tanya Vana.
" Nggak ada apa-apa sih, cuman gua mau minta saran aja sama lo !" Ucap Alana sembari menoleh ke arah Vana.
" Saran apa, lo ada masalah ?" Tanya Vana.
" Soal Gala, gua bingung sama dia." Ucapan Alana membuat Vana menatap Alana dengan tatapan heran.
" Gua bingung sama Gala, udah seminggu lebih gua nggak ketemu sama, bahkan gua tanya sama temen - temennya mereka semua nggak ada yang tahu Gala dimana. Oke, kalau emang dia lagi ada urusan tapi setidaknya dia kabarin gua, tapi nggak ada tu sampai sekarang di ngasih kabar ke gua. " Ucap Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Pergi
Ficção Adolescente"Gua pernah bilang sama lo jangan pernah lo deket apalagi ngobrol sama Gala." Kata Alana marah. " Aku nggak pernah dekat sama Gala dia sendiri yang deketin aku." Sangkal Erica. Dengan amarah yang sudah meledak Alana menjambak surai hitam milik Eric...