Langkah demi langkah tegap dan berwibawa sepasang kaki jenjang berbalut celana bahan berkelas bewarna hitam terlihat di sepanjang lorong sebuah kampus mewah plus elit di pusat kota shanghai di pagi yang cerah bagi para kaum hawa dan uke hari itu karna melihat pacar halu mereka di perjalanan menuju kelas masing masing.
"Ganteng bangeeeet calon suami gue"
"Pak mama nanyain kapan datang kerumah buat lamaran"
"Pangeran negri dongeng nyasar bisa sampai sini ya"
"Pengen pingsan tapi sayang ngak ngeliat pemandangan terindah di dunia perhaluan ini"
Begitulah kira kira bisak bisik tetangga eh maksudnya para mahasiswa di lorong kampus pagi itu.
..
Puk
Suara buku yang di letakkan pada sebuah meja khusus untuk dosen terdengar jelas di telinga seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan hari itu, sebab tak satupun di antara mahasiswa di sana yang berani mengeluarkan suara di jam mata kuliah dosen tampan namun terkenal killer itu berlangsung.
"Kumpulkan semua tugas kemarin di atas meja saya dan siap siap kita kuis" ucapnya dengan ringan tanpa beban, berkebalikan dengan para mahasiswa nya yang merasa melihat malaikat maut di hadapan mereka.
Semua mahasiswa mulai mengumpulkan tugas mereka di atas meja dosen dengan tenang, setelah selesai semuanya kembali duduk di bangku masing masing.
"Sudah terkumpul semua??" Ucapnya mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, dan matanya terhenti saat seorang mahasiswa yang terlihat mengangkat tangan di ujung kelas.
"Yang di belakang kenapa?"
"Ma-maaf pak, s-sa saya, pu punya saya tertinggal di di rumah pak" lirihnya menunduk takut.
"Tak apa" ucap Xiao Zhan sang dosen dengan senyumannya yang menawan namun menakutkan bagi para mahasiswa di sana sekarang.
Mahasiswa yang menunjuk tadi mendongak menolehkan pandangannya pada sang dosen dengan perasaan lega, namun sayang seribu sayang, setelah di angkat ke atas langit namun langsung di hempaskan dengan keras ke bumi.
"Pintu keluar di sana, dan cari sepuluh ide terbaru dalam perkembangan bisnis serta jabarkan kumpul minggu depan" ucapnya dengan tegas.
Seluruh masiswa di sana merinding dan kasian dengan teman mereka itu, sungguh malang, jangankan sepuluh, satu saja sangat susah menemukannya apalagi di jabarkan secara rinci.
"Maaf pak ap-apa tidak bisa kurang pak hehe" ujarnya dengan senyuman memohon.
Sang dosen alis Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dan menatap mahasiswa tersebut ia kembali tersenyum dan kembali berujar "20 kumpulkan lusa atau silahkan kembali semester depan"
Mahasiswa tersebut hanya bisa menunduk dan segera keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan sedih teramat sedih.
"Curhat dikit, authorpun punya dosen kayak gitu, ngomongnya halus banget tapi tajam bikin nyesek haha"
Oke lanjut.
"Sekarang kita kuis" ucap sang dosen killer tersebut setelah masiswa tadi keluar.
Daaaan mahasiswa yang tinggal hanya bisa menghela napas pasrah. Hahahaha kaciaaan cungguh kaciaaan.
..
..
..
Sebuah sepeda yang cukup usang dan jelek melewati jalanan kampus besar di shanghai dengan seorang pemuda berkacamata tebal, kulit kusam tas kusam mengendarainya hingga ia menjadi pusat perhatian mahasiswa yang lewat di sana.
"Siapa tuh gembel masuk sini?"
"Ih udah orangnya jelek sepedanyapun jelek"
"Bagusan juga satpam rumahku dari pada dia"
"Ngk deh dekat dekat dia kotor iiihh"
Begitulah sekiranya ucapan ucapan pedas yang di lontar mahasiswa di sana, yang tak di hiraukan oleh pemuda tersebut.
Ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju ruang kelasnya hari ini, karna ia baru disini jadi ia tak boleh telat hanya karna mendengarkan ucapan sampah semua orang.
Ia memarkirkan sepedanya di parkiran motor di sana, dan terlihat jelas di matanya perbedaan antara dirinya dan mahasiswa yang lain, dimana mobil dan motor mewah yang pasti harganya sangatlah mahal sangat kontras dengan sepedanya yang di bilang sangat berbanding terbalik dengan yang lainnya, ibarat batu sungai di tengah tengah kumpulan bongkahan emas.
Menghela nafasnya pelan ia melangkahkan kakinya menuju lokalnya hari ini.
.....
.....
.....
Tuk
Tuk
TukSuara pintu di ketuk mengalihkan perhatian seluruh mahasiswa yang belajar pagi itu, terlihat pemuda berkaca mata tebal tengah berdiri disana menunggu tanggapan samg dosen karna ia telat di hari pertamanya ini "bukannya di jadwal masuknya jam sembilan kenapa sekarang sudah mulai padahal masih jam delapan tiga puluh"bathin pemuda tersebut.
"Pe- permisi pak, m-ma maaf pak saya telat hari ini pak" ucapnya lirih menundukkan kepalanya karna di tatap intens oleh dosen tersebut.
"Masuk"
"T-terima kasih pak"ucapnya dan melangkah menuju bangku yang kosong, namun sebelum itu ia kembali berhenti karna panggilan dari dosen di depannya.
"Tunggu" ucap dosen itu menghentikan.
"Perkenalkan dirimu" sambungnya dengan tegas.
"Mmm p-per perkenalkan nama saya Wang Yibo, mahasiswa pindahan dari beijing"ucapnya terbata bata dengan kepala menunduk takut dengan tatapan tajam teman selokalnya itu.
"Ok silahkan duduk dan jangan telat lagi di lain waktu"ucap sang dosen.
Pelajaran hari ini pun berjalan dengan lancar hingga jam pelajaran habis dan waktunya istirahat, begitu sang dosen keluar setelah pembubarkan kelas suasana lokal itu menjadi heboh dan para mahasiswa melirik sinis pada Wang Yibo mahasiswa baru itu.
"Kenapa Pak Xiao mengizinkan si culun itu masuk, kan dia telat tidak seperti biasanya"
"Kasian mungkin dengan tampang bodohnya itu"
"Hahaha benar tu udah cupu, jelek, bodoh kalau di usir makin bodohlah dia hahaha"
"Awas aja dia caper sama pak Xiao dengan wajah jeleknya itu, habis dia di tanganku"
Begitulah kira kira ucapan tak suka dari mahasiswa disana pada Yibo, sedangkan Yibo sendiri tak mengubrisnya karna takut membuat masalah dan ia akan kena bullyan seperti di kampus lamanya, meskipun sekarang ia sudah termasuk di bully.
..
..
..
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
killer (Zhanyi) END
RandomDosen killer yang di kagumi oleh seluuuuuruh perempuan atau uke kampus. dingin, cuek, wajah datar itu bukan sifat sang dosen, wajah ramah, senyum mengembang yang ia tunjukkan dapat memanipulatif semua orang yang melihat, karna saat jam pelajarannya...