12

649 54 3
                                    

"dasar jalang, cupu, jelek kau tak pantas kuliah di sini."

"Pantas saja dia mampu kuliah di sini, ternyata jadi jalang dan suka mengangkang"

" Pergi kau jalang, kau mengotori tempat ini"

"Dasar hina, murahan tak tau diri"

Semua hinaan itu selalu terlontar untuknya, apa salahnya, kenapa semua orang menyebutnya jalang, kenapa??

Hingga di puncaknya ia tertabrak dan tak mengingat apapun lagi setelah sayup sayup ia mendengar seseorang yang memanggilnya sayang dan menangisinya.

Siapa?? Siapa orang itu, kenapa tak asing.

Hah hah hah hah

"Sshh aku, a-aku ingat, aku ingat semuanya, ya aku ingat semuanya, hiks kenapa mereka begitu kejam padaku, apa salahku sebenarnya, hiks dan dan dan kenapa dia berbohong padaku, apa karna aku terlalu bodoh dan hiks dan kenapa hiks, Aaaaaa!! Kenapa kalian jahat padaku!!!!"

Brak

Suara pintu yang dibuka dengan paksa dan terburu buru menghasilnya suara gadung di kamar makhluk manis itu.

"Kenapa sayang, ada apa kenapa berteriak mmmm, apa kamu bermimpi buruk lagi, katakan pada gege" ucap Xiao Zhan yang jelas Khawatir akan kekasih hatinya itu.

Yang lebih kecil hanya diam untuk beberapa saat, hingga akhirnya ia menggaguk dan berujar " sangat buruk hingga rasanya aku ingin mati saja"

Sontak hal itu kembuat sang dominan memeluk yang katanya istrinya itu dan mencoba untuk memenangkannya " tak apa sayang, seperti biasa itu hanyalah sabatas mimpi jangan di ingat lagi ya"

Cukup lama mereka dalam posisi demikian, hingga yang lebih kecil melepaskannya terlebih dahulu.

"Ayo turun, aku lapar" ucapnya dingin dan segera beranjak menuju meja makan.

Ia menuruni tangga dengan pelan sambil memegangi daj menusap perut buncitnya yang sudah memasuki usia 7 bulan itu.

Sesampainya di meja makan ia menemukan bocah kecil yang juga melihatnya dan sontak berlari dan berteriak "Mommyyyy hihihi ayo calapan belcama, Ciao Zi mau makan cama dedek bayi uga hihihi" ucapnya riang, namun tak di acuhkan oleh sang mommy yang memilih duduk di seberang sang bocah.

Hal itu tak luput dari pandangan kepala keluarga atau Xiao Zhan, ia merasa ada yang aneh dengan istrinya ini, kemudian ia beralih pada putranya yang tampak bingung dan sedih dengan keterdiaman sang mommy.

Ia mendekat dan menggendong putra sulungnya itu " hei boy, sekarang dengan daddy dulu ya, mommy sedang kelelahan, jadi butuh istirahat dulu okay" ucapnya memberi pengertian yang di angguki pelan oleh sang anak.

Setelah selesai makan, Yibo segera beranjak tanpa membersihkan piringnya terlebih dahulu seperti biasanya, ia melenggang menuju ruang keluarga dan duduk di sana di temani setoples camilan dan juga drama romansa yang sangat jarang ia tonton, karna biasanya juga Yibo nontonnya Tom and Jerry atau dua bocah kembar botak hahha.

Tak lama setelahnya, sang suami dan putranya menghampirinya dan ikut duduk di sofa satunya.

Lama mereka diam, si bocah gembul itu melirik sang mommy dan berujar lirih " mommy boyeh tidak Ciao Zi duduk di pangkuan mommy atau di cebelah mommy juga ndak papa"

Wang Yibo hanya diam dan tetap fokus pada drama yang ia tonton.

Xiao Zhan merasa aneh dengan sikap istrinya ini, apa karna faktor kehamilannya ya " sayang, Xiao Zi ingin duduk denganmu, kenapa kau diam saja mmm" ucapnya lembut.

Yibo melirik sebentar kemudia berujar "aku capek" ketusnya dan kembali menyaksikan dramanya serta mengelus perut buncitnya itu.

Sontak saja hal itu membuat kedua pria beda usia itu kaget dan kecewa akan jawaban itu.

Biasanya sang mommy tak pernak ketus atau cuek pada mereka, tapi kenapa sekarang demikian.

"Hiks mommy Cian Zi mintak maaf, kalau Ciao Zi calah cama mommy, tapi tapi janan cuek cama Ciao Zi momyy huaaaa, daddy mommy mayah cama Ciao Zi hiks huaaaa" pecah sudah tangis anak yang selama ini ia sayangi dan ia manjakan.

Sang anak mengadu dan memeluk sang daddy erat, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sang daddy yang di balas lembut oleh daddy nya itu.

"Sudah sayang daddy, mungkin mommy memang lagi capek, sekarang Xiao Zi kekamar ya, tidur istirahat, nanti saat mommy sudah tak capek dan sehat lagi, pasti mommy akan main sama Xiao Zi dan akan tidur bersama Xiao Zi ya nak" ujarnya menenangkan dan di sanggupi oleh putranya itu dan segera beranjak menuju kamarnya untuk tidur.

Dan berharap saat ia bangun nanti, sang mommy sudah kembali seperti semula.

...

...

...

Yibo beranjak menuju dapur untuk mengabil segelas minuman, dan saat ia melewati meja makan seketika ia marah dan kesal hingga ia mengambil piring kotor dan membersihkan  semua kekacauan di meja tersebut.

Saat ia sedang mencuci piring, sebuah tangan memeluknya dari belakang dan sebuah dagu bertengger di pundaknya.

Sontak saja ia menepisnya dan sedikit menggeser badannya, membuat sang suami heran.

Namun karna tak mau mempermasalahkan nya, Xiao Zhan berniat membantu sang istri namun lagi lagi di tolak " sini biar gege bantu mencucinya sayang, kamu istirahat saja ya"

Prang

Yibo mebanting piring yang berada di tangannya kemudian berujar keras "kalau tak ada niat tak usah sok membantu, kalau memang ingin membantu kenapa tidak sedari tadi, kenapa tidak saat kalian selesai makan hah, kenapa harus menungguku yang membereskannya lebih dulu, kenapa kalian suka sekali bersikap seolah aku yang salah dan kemudian kalian yang menjadi orang paling benar, kenapa!!!"

Teriak Yibo lagi lagi membuat sang dominan kaget, ada apa ini, kenapa istrinya jadi begini, kemana Wang Yibo yang lembut, penyayang dan sangat ia cintai.

Ia kecewa juga merasa bersalah karna yang di ucapkan makhluk manis di depannya memang benar, seharusnya ia tak menunggu sang istri mengerjakannya terlebih dahulu, apalagi keadaan sang istri yang tengah hamil besar.

Cukup lama terdiam hinggaaaa.

Plak, sebuah tamparan melayang.


T

B

C









Okay up lagi

Dan bagi para Readers yang mau tau gimana endingnya tanpa nunggu, cus order pdfnya ya hehe, murah kok cuma 25 ribu aja.
Yang minat comen yaa hehe

killer (Zhanyi) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang