Rosaline sedang menatap wajahnya yang sudah penuh dengan riasan dipantulan kaca milik hairstylist yang saat ini sedang mengatur rambutnya sesuai dengan tema kostum dan pemotretan siang ini. Pikirannya kemana-mana, apalagi setelah kejadian pagi tadi. Baru kali ini Rosa benar-benar melihat pria itu marah. Ia berencana mengirim pesan untuk meminta maaf kepada pria itu, tapi nanti setelah pekerjaan hari ini selesai."Sis, kenapa akhir-akhir ini gue gaboleh ke apart lo. Jangan-jangan calon lo sering mampir ya?" Cetus asisten pribadi Rosa, bebe panggilannya.
"Iya, takutnya nanti lo godain dia mulu kan berabe gue."
"ish lu mah, kan gue juga pengen dikenalin."
"nah tu bener. Anak gue mau nikah masa manajernya sendiri ga dikenalin." Timpal manajer Rosa.Rosa memutar bola matanya. Tapi Rosa tau ini ada benarnya, walaupun ini pernikahan kontrak tapi mereka tetap melihat ini pernikahan sungguhan kan?
"yaudah, besok gue fitting. Dateng aja nanti alamatnya gue kirim."
Setelah obrolan itu aktivitas padat Rosaline terus berlanjut. Sampai akhirnya ia sampai di penthousenya tengah malam, Ia masih ingat tentang rencananya mengirim pesan maaf untuk Abi tapi saat mulai ingin mengetik, Rosaline malah terpejam. Ia mengantuk sekali.
Esok harinya ia sudah bersiap, ia memakai baju yang simpel saja karena hari ini ia hanya akan fitting dress. Ia memutar-mutar cincin pertunangannya dari Abi yang sudah bertengger di jari manisnya sambil menatap pantulannya di cermin. Tapi, ia segera bergegas saat jam sudah menunjukan pukul 10.
Saat ia sudah sampai di butik designer internasional pilihan calon mama mertuanya, ia melihat mama dan mama natasha sudah berada disitu beserta manajer dan asisten Rosaline yang juga ikut ngobrol. Tapi, ia tidak melihat tanda-tanda Abi.
"haiii!" sapa Rosaline sambil cium pipi kanan kiri mamanya dan mama Natasha.
"Abi?" tanya Rosa ke Mama Natasha
"Loh, dia ga bilang kamu kalau dia tiba-tiba ke brunei tadi pagi buta?" Tanya balik Mama Natasha.Dia ga dateng?
"oh! dia bilang kok ma, tadi maksud aku mau bilang ke kalian kalo Abi gabisa ikut hari ini."
Rosaline menggelengkan kepalanya diam-diam, walaupun Abi tiba-tiba menghilang siang ini, ia tetap mencoba dressnya yang memang terlihat sangat elegant dan indah saat ia coba. Jika saja ini pernikahan yang ia inginkan, mungkin Rosaline akan terharu melihat dressnya yang sempurna sekali.
Semua orang terlihat berkaca-kaca melihatnya terbalut gaun pernikahan termasuk asisten bancinya yang sudah mengeluarkan ingus.
"oh dear... you're gonna be the most beautiful bride." Ucap Mamanya sambil meneteskan airmata.Ia juga ikut menangis, bukan karna sukacita. Tapi karena latar belakang pernikahan ini.
fuck it, Ros. This is your choice.
....
Esoknya ia bersiap kembali untuk meeting dengan team wo bersama mama Natasha dan mamanya. Tapi, lagi-lagi Abi tidak terlihat batang hidungnya. Ia juga tidak berani untuk bertanya pada Mama Natasha. Dia masih tak habis pikir kenapa Abi tidak datang di meeting penting ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The UNWANTED Marriage
Romance(18+) Mereka dua orang asing yang dipertemukan karena paksaan keluarga besar, dua orang asing yang terjebak dalam perjodohan tak terelakan. Bagaimana mereka melewati perjodohan yang tidak mungkin dihindari ini? Perempuan itu adalah Rosaline Adinat...