Tiga

32 3 0
                                    

Seluruh kediaman Duke of Thelyraly dibuat geger dengan tangisan Duchess of Thelyraly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...
Seluruh kediaman Duke of Thelyraly dibuat geger dengan tangisan Duchess of Thelyraly.

Karena, untuk pertama kalinya mereka melihat nyonya rumah ini menangis— menangis sambil memeluk anak tirinya, Lady Marshianna.

Marshianna yang ada di dekapan Khazanaya tentu merasa ketakutan, "Duchess, ke-kenapa?'' akhirnya, suara Marshianna terdengar.

Khazana menatap Marshianna dengan tatapan sendu. Melepas pelukan, mengusap matanya dengan sapu tangan yang selalu ia simpan di saku baju.

"A-aku tidak apa-apa.'' berdiri dari tempatnya, menatap beberapa pasang mata yang ada di sana. ''Siapkan kamar untuk Lady Marshianna, di lantai dua!'' ucap Khazana dan langsung meninggalkan ruangan kumuh itu.

Jelas, Marshianna yang mendengar perkataan ibu tirinya itu terkejut.

Marietta tersenyum senang, dirinya tadi berlari ketika mendengar suara nyonya rumah menangis. Terkejut batinnya waktu melihat pemandangan yang ada. "Baik, Duchess.'' semoga ini awal mula dari suatu kebaikkan.

...
Khazana menggigit ujung kuku ibu jarinya, kakinya bergerak dengan gelisah. Entah apa yang ada dipikirannya, sampai melakukan hal seperti tadi.

Menangis di depan Marshianna dan disaksikan pelayan, tentu itu hanya akan menimbulkan kebingungan— karena Duchess of Thelyraly yang kejam sepertinya, menangis di depan anak tiri yang sering dia siksa. Dan tentu itu bukan hal yang baik.

''Lo ngapain sih Zana begooo.'' mengutuk diri sendiri.

Khazana sungguh kaget dengan reaksi tubuhnya ini. Dirinya shock waktu melihat kondisi anak tirinya, ditambah rasa bersalah nya sebagai penulis takdir sih anak. Hal itu lah yang membuat dirinya terlalu emosional.

Tok~ tok~

''Permisi, Duchess. Kamar Lady Marshianna telah saya siapkan,'' ucap Marietta.

''Bagus,'' jawab Khazana.

''Kenapa kau belum pergi, Marietta?'' Memandang pelayannya dengan bingung.

''A-apakah saya boleh memandikan, Lady Marshianna?'' tanya Marietta.

Khazana kembali merasa menjadi ibu yang buruk. Jelas maksud memandikan di sini adalah membuat Marshianna jauh lebih baik. Membantu membersihkan, menyiapkan pakaian yang layak, dan lain sebagainya.

''Silakan.'' Khazana menatap Sang pelayan. "Siapkan teh serta cemilan untuk siang ini.''

''Baik, Duchess.''

...
Menatap tanaman bunga yang memanjakan mata, ditemani semilir angin yang menerpa kulit, membuatnya meremang serasa ingin memejamkan mata dan memasuki alam mimpi.

Duchess KhazanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang