Ayahku tidak berkata apa-apa tentang ucapannya itu. Begitu pula halnya dengan ibuku. Dia hanya meminta ayahku dan Pugsley untuk menunggu di mobil sementara aku sendirinya bersamanya. Pugsley yang enggan pergi kembali dan memelukku dengan erat. Aku rasa dia tidak akan sanggup tanpa ada aku. Aku mengatakan kepadanya bahwa dia lembut, lemah, dan tidak akan bertahan tanpa aku. Aku beri waktu dia dua bulan. Pada akhir pelukannya dia mengatakan bahwa dia akan merindukan aku sebelum pergi. Kini hanya aku dan ibuku saling menatap satu sama lain.
"Segala rencana untuk melarikan diri dari sini harus diakhiri sekarang juga. Aku telah meminta seluruh anggota keluarga untuk mengubungi aku pada menit kamu lari dari sini. Kamu tidak bisa pergi ke mana saja."
"Seperti biasa, kamu meremehkanku, Ibu. Saya akan melarikan diri dari penjara pendidikan ini, dan Anda tidak akan pernah mendengar kabar dari saya lagi."
"Kamu adalah gadis yang brilian, Wednesday, tetapi terkadang kamu menghalangi jalanmu sendiri. Ibu yakin kamu akan tumbuh dan mencintai Nevermore, dan menganggapnya mengubah hidup seperti Ibu. Oh, Ibu membawakanmu sesuatu."
Dia lalu mengambil sesuatu dari tasnya dan memberikannya kepadaku.
"W... M. Inisial kita. Itu terbuat dari obsidian, yang digunakan oleh para pendeta Aztec untuk mendapatkan penglihatan. Itu adalah simbol koneksi kita. Yang mana dari roh kamu yang menyarankan tchotchke yang melingkari jari kaki ini?"
"Aku tidak sepertimu Ibu. Aku tidak akan pernah jatuh cinta, atau menjadi ibu rumah tangga, atau berkeluarga."
"Ibu memberi tahu gadis-gadis seusiamu mengatakan hal-hal yang menyakitkan, dan Ibu seharusnya tidak memasukkannya ke dalam hati."
"Untungnya, Ibu tidak memilikinya."
"Akhirnya, kata yang baik untuk ibumu."
"Lurch, tolong bola kristalnya!" perintahnya kepadaya sambil mengulurkan tangannya.
"Kami tidak dapat menghubungimu untuk minggu pertama saat kamu disini. Jadi, kami akan menghubungimu hari Minggu depan. Selamat tinggal, Wednesday."
Aku rasa kini saatnya untuk mengatakan selamat tinggal. Aku tenggelam dalam pelukannya sebelum ia pergi dan masuk ke dalam mobil dan pergi.
Dari kejauhan, aku bisa melihat perasaan mereka mendung seakan tidak ingin berpisah denganku. Aku masih disana menunggu hingga mobil pergi sedikit jauh.
"Jangan khawatir, cintaku!"hibur Morticia kepada Gomez dalam mobil. "Kalajenking kita tidak akan sendirian."
Malam itu adalah malam yang sangat mengerikan. Hujan turun dengan lebat disertai petir yang berteriak dengan suaranya. Aku tengah menulis cerita dengan mesin ketik namun tiba-tiba aku mendengar orang berteriak, "tolong! tolong!"Tak lama setelah itu aku mendengar sebuah suara yang membuat jantungku berlari seakan ingin pergi, "Aaaahhhh..!" Anehnya, pada saat aku melihat ke arah suara itu tidak ada siapa-siapa. Aku berpaling kepada Enid yang ada disebelah sambil menanyakan apakah dia ada mendengar suara itu. Enid menghampiri aku dan mengatakan bahwa dia tidak mendengar apa-apa. Pada saat itulah aku mulai merasakan bahwa kami tidak sendiri di kamar itu.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wednesday and The Mystery of Nevermore
FanfictionWednesday tidak menyangka bahwa tragedi kolam renang di sekolah lamanya itu menyimpan suatu tanda tanya. Siapa sebenarnya yang selama ini foto dirinya secara misterius? Apa yang dia inginkan darinya? Kejadian itu membuat kedua orang tuanya memindahk...