1.4 Asal Suara

33 5 0
                                    

Kalian masih ingat suara yang aku dengar waktu itu? Aku masih ingat suaranya disetiap tidurku. Kali ini akan menceritakan apa yang kuketahui tentang suara itu. Keesokan harinya, Nevermore dikagetkan dengan adanya mayat dengan kondisi yang sangat mengerikan di hutan terlarang Nevermore. Ada banyak kabar angin tentang siapa sebenarnya yang membunuh dia. Banyak yang mengira bahwa yang membunuhnya adalah aku. Apalagi tentang reputasi aku dari sekolah sebelumnya yang kini telah bocor bagaikan sungai liar. Aku cukup beruntung ada Enid sebagai saksi tentang keberadaan diriku pada saat malam kejadian itu. Jika tidak, mungkin aku tidak tahu akan berkata apa kepada Ibu Larissa Weems yang sangat ini sedang mendengarkan penjelasan aku di ruangannya. Tatapan matanya yang sangat tajam bagaikan pisau yang akan membelah diriku hingga berdarah. 

"Wednesday, kamu tahu kenapa kamu Ibu panggil kesini?"

"Kalau boleh aku tebak, apakah karena kasus penemuan mayat yang sangat ini telah viral di seluruh Nevermore. Aku rasa Ibu lebih baik meminta aku untuk kembali ke kelas daripada untuk menjelaskan tentang kasus yang sama sekali tidak ada apa-apanya buat aku."

"Kamu tahu, kamu itu sama seperti Ibumu. Dulu aku dan Ibumu berteman saat dekat hingga terjadi suatu hal yang aku tidak boleh menceritakan kepadamu. Kejadian itulah yang membuat aku dan Ibumu menjadi begini. Aku harap kamu tidak meneruskan apa yang dilakukan oleh ibumu."

Aku tidak tahu pasti apa sebenarnya kejadian yang beliau katakan kepadaku. Beliau kemudian memintaku dan Enid untuk menceritakan tentang keberadaanku pada saat malam itu. 

"Kamu berpikir Ibu percaya dengan apa yang kamu ceritakan Wednesday?" tanya sambil menatap matanya ke wajahku. "Dan kamu, Enid, sebagai sahabat Wednesday, mulai hari ini, kalian berdua Ibu akan pisahkan dengan membuat satu garis dalam satu kamar tidur kalian. Kalian harus tetap berada dalam garis kalian masing-masing sampai kasus ini terbongkar siapa sebenarnya dibaliknya. Kalian mengerti?"

"Iya!" sahut kami berdua bersamaan. 

"Kalau begitu, kalian berdua sudah bisa kembali ke tempat kalian masing-masing."

Kami beranjak dari tempat itu dan berjalan menuju pintu itu. Tiba-tiba Ibu Weems memanggil aku dari belakang.

"Wednesday!" serunya. Aku memalingkan muka kepadanya. "Jika memang kamu pembunuhnya, Ibu tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan kamu dari Nevermore!"

"Saya akan membuktikan kalau saya bukan pembunuhnya!"

"Silahkan! Ibu akan memberi kamu waktu satu semester untuk membuktikannya. Jika kamu belum dapat jawaban hingga akhir semester ini atau sudah duluan dibuktikan oleh Serif itu, kamu langsung Ibu keluarkan dari sini. Bagaimana?"

"Setuju" sambil menjabat tangannya dengan keras. 

Aku tidak tahu apakah aku bisa melalui semua ini atau tidak. Paling tidak, setidaknya aku selangkah lebih maju untuk membongkar siapa sebenarnya ayah dan ibu. Apa yang selama ini kamu sembunyikan dari aku, Ibu?

(Bersambung)

Wednesday and The Mystery of NevermoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang