4.4 Pertarungan Antara Kekuatan dan Pengadilan

23 3 0
                                    

Pagi yang cerah menyapa Ibu Weems ketika dia duduk di ruang tamu yang elegan, dikelilingi oleh perabotan kuno dan ornamen-ornamen yang memancarkan kemewahan. Surat kabar masih tergeletak di tangannya, dan senyum jahat yang menghiasi bibirnya menjadi semakin nyata. Dia telah berhasil menguasai kekuatan kutukan Nevermore, dan kini dia merasa berada di puncak dunia.

Tiba-tiba, pintu ruang tamu terbuka dengan lembut, dan seorang pelayan muncul dengan langkah-halang yang hati-hati. "Permisi, Nyonya Weems," ucapnya dengan suara gemetar.

Ibu Weems mengangkat kepalanya dengan angkuh. "Apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan nada yang mengejek.

Pelayan itu menelan ludahnya dan berbicara dengan penuh keberanian, "Maaf, Nyonya Weems, tetapi ada seseorang di pintu yang ingin bertemu dengan Anda."

Ibu Weems mengernyitkan dahinya, lalu berkata, "Siapa dia? Apa maksudnya datang mengganggu saya di pagi yang indah ini?"

Pelayan itu menjawab dengan penuh ketakutan, "Dia mengaku sebagai seorang detektif, Nyonya Weems. Dia mengatakan bahwa dia memiliki informasi yang dapat mengungkap kebenaran di balik kutukan Nevermore."

Ibu Weems tertawa kecil. "Oh, sangat menarik. Bawalah dia ke sini," ucapnya dengan nada meremehkan.

Tidak lama kemudian, seorang pria paruh baya dengan jas hitam dan topi melangkah masuk ke ruang tamu. Dia menatap Ibu Weems dengan mata yang tajam dan penuh kecerdikan.

"Saya di sini untuk menguak rahasia di balik kutukan Nevermore," ucapnya dengan suara tenang.

Ibu Weems memandangnya dengan sikap congkak. "Apakah begitu? Anda tampak sangat percaya diri. Siapa Anda sebenarnya?"

"Panggil saya Inspektur Fitzwilliam," jawabnya sambil menjentikkan jari-jarinya di depannya. "Saya telah mengumpulkan banyak bukti dan informasi yang mengarah kepada Anda sebagai dalang di balik kutukan ini."

Wajah Ibu Weems menjadi tegang, tetapi dia segera mengembalikan senyum liciknya. "Ah, saya rasa Anda melebih-lebihkan, Inspektur Fitzwilliam. Saya hanya seorang warga biasa yang menikmati kejadian-kejadian menarik di sekitar kota."

Inspektur Fitzwilliam menghela nafas. "Saya tahu siapa Anda sebenarnya, Ibu Weems. Anda adalah seseorang yang memiliki pengetahuan tentang kekuatan-kekuatan gaib dan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi Anda."

Ibu Weems merasa terpojok, tetapi dia tetap mencoba bersikap angkuh. "Baiklah, katakan saja apa yang Anda ketahui. Saya tertarik untuk

mendengarnya."

Inspektur Fitzwilliam melangkah maju dengan langkah mantap. "Saya telah berbicara dengan seorang peneliti kuno yang memiliki pengetahuan tentang kutukan Nevermore. Dia mengungkapkan bahwa satu-satunya cara untuk memutus kutukan ini adalah dengan menemukan sumber kekuatannya."

Wajah Ibu Weems menjadi pucat. "Apa yang Anda maksud? Sumber kekuatan kutukan ini?"

Inspektur Fitzwilliam tersenyum tipis. "Ya, Ibu Weems. Saya tahu bahwa Anda memiliki obat khusus yang digunakan untuk memberikan kutukan Nevermore kepada orang-orang yang Anda pilih. Saya percaya bahwa obat itu adalah sumber kekuatan kutukan ini."

Ibu Weems terdiam sejenak, mencoba menyembunyikan kepanikannya. "Anda tidak punya bukti apa pun," katanya dengan suara gemetar.

Inspektur Fitzwilliam tersenyum lebar. "Oh, saya punya bukti yang cukup. Saya telah memeriksa ruang bawah tanah di rumah Anda, dan saya menemukan laboratorium kecil yang di dalamnya terdapat campuran obat-obatan yang mengerikan."

Ibu Weems menatapnya dengan mata yang memancarkan kebencian. "Baiklah, apa yang Anda inginkan?"

Inspektur Fitzwilliam mengambil napas dalam-dalam. "Saya ingin Anda menghentikan kutukan Nevermore ini dan mengakui kejahatan yang telah Anda lakukan. Anda telah menyebabkan penderitaan bagi banyak orang."

Ibu Weems menahan diri untuk tidak melepaskan kemarahan yang ada di dalam dirinya. Dia tahu bahwa permainannya telah berakhir. Dalam hati, dia bersumpah untuk mencari cara baru untuk mendapatkan kekuatan yang dia inginkan.

"Dalam kasus ini, Inspektur Fitzwilliam," ucapnya dengan suara yang terdengar dingin, "saya akan mempertimbangkan tawaran Anda. Tetapi, Anda tidak akan pernah menghentikan kegelapan yang akan datang."

Inspektur Fitzwilliam tersenyum. "Saya akan mengawasi Anda dengan ketat, Ibu Weems. Dan jika Anda berani melanggar hukum lagi, saya akan ada di sana untuk menghadapi Anda."

Mereka berdua saling menatap, kesadaran akan pertarungan mereka yang tak pernah berakhir. Dalam kisah ini, keadilan akan menjadi pemenang, dan kekuatan jahat akan terungkap.

Akankah Ibu Weems berhasil mendapatkan kembali kekuatan yang dia idamkan? Atau akankah dia ditundukkan oleh keadilan yang tak terkalahkan? Satu hal yang pasti, kisah kutukan Nevermore akan terus bergulir di kota Jericho, sementara para penduduk berjuang mencari kebenaran yang tersembunyi di baliknya.

Wednesday and The Mystery of NevermoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang