cute baby sitter and mafia 💗✨🔞(END)

perkelahian

Felix mencekik leher kallico dan mengangkat kallico keatas,lalu melemparkan kallico ke Sudut reuanga.

Felix mendatangi kallico lagi dan mulai memukulinya,namun bukanya merasa takut kallico malah tertawa puas.
"Terus!!..terus..terus pukuli aku!!"ucap kallico di sertai tawa jahatnya.

Felix merasa sangat garam pada kallico Felix terus memikul kallico hingga tanpa Felix sadari sea telah berada di tangan bawahanya kallico dengan pistol yang di todongkan di kepalanya.

Sea tidak bisa melakukan apa-apa karna saat ini tubuhnya sudah lemah.
Felix tertegun sejenak dan kallico pun mulai bangkit.
"Lihat!!..lihatlah Felix..apa yang akan ku lakukan padanya akan sama seperti yang kau lakukan pada tunangan ku dulu!!"ucap kallico pada felix.
Tentu saja itu membuat Felix sangat bingung.
Bukan cuma menodongkan pistol pada sea anak buahnya kallico juga mencekik leher sea hingga sea kesulitan untuk bernafas.

"Apa yang kau lakukan!!!"teriak Felix
"Jika kau tidak melawan nyawanya akan selamat"ucap kallico.
Kallico mulai menodong pistolnya ke kepala Felix dan Felix hanya diam saja sea yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa,di hatinya sea benar benar merasa sangat bersalah karena nya tuanya harus bertaruh nyawa.

Tiba-tiba"Doorrr....!!dorrr..!!".
Beberapa suara tembakan terdengar dan seketika kallico dan anak buahnya yang menyekap sea itu ambruk namun tidak mati.

Felix langsung menagkap tubuh sea yang hampir terjatuh karena lemas.
Kallico yang hanya tertembak di bagian pergelangan tangan nya mencari siapa yang menembak nya tadi.

Dua orang muncul dari balik pintu bersama dengan anak-anak.
"Mommy!!"teriak tiga anak itu sembari berlari ke arah Felix dan sea saat melihat sea yang tergulai lemas di rangkulan Felix.

Yang datang tadi adalah Aira dan Fasya,kini Fasya sedang mengurus anak buah kallico yang dia tembak tadi sedangkan Aira mendekati kallico.

Aira berjongkok menyamakan posisinya dengan kallico dan memberikan sebuah buku diary yang bertuliskan nama Lita di sampulnya.
Buku yang tidak ingin di baca bahkan tidak ingin di buka bahkan di sentuh oleh kallico semenjak kematian Lita.
Namun kali ini kallico tidak bisa menghindar lagi karna Aira terus memaksa kallico untuk membuka buku itu.

Saat kallico membuka buku itu sepucuk surat terjatuh dari sela sela buku itu.
Di surat itu tertulis.
"Sayang maafkan aku karena tidak bisa bersamamu selamanya.
Aku sudah tidak sanggup melawan penyakit yang ku derita maaf karna tidak memberi tahu mu aku tidak ingin membuatmu khawatir dan malah menyusahkan mu,maaf karna tidak pernah memberitahumu, mungkin pergi selamanya darimu adalah jalan terbaik untuk kita.sekali lagi tolong maafkan aku.
Aku mencintaimu kallico.
(Lalita).
Kata di surat itupun berakhir.
Dan demgan di perjelas oleh Aira.

"Saat melakukan bunuh diri di tempat yang sama Felix sedang memusnahkan semua penghianat perusahaan bersama dengan Jhon dan Kay setelah mereka bertiga selesai dengan urusan mereka tiba-tiba terdengar suara tembakan yang tidak berasal dari pistol milik Kay ataupun milik Jhon."ucap Aira

"Felix langsung mendatangi sumber suara itu dan melihat seorang wanita yang tergeletak di tanah tidak bernyawa dengan bersimbah darah di kepalanya,saat Felix mendekat untuk melihat wajah wanita itu dan kau datang saat itu saat Felix inggih menjelaskan kau langsung marah dan membawa jasad Lita pergi begitu saja.
Felix tidak mengejarmu dan bahkan Felix tidak peduli karna dia fikir itu hanyalah masalah yang tidak penting"
Jelas Aira panjang lebar.

"Dan tepat saat itu Calista mendapat kesempatan buat menghasut mu untuk membenci Felix.
Kau mengambil nyawa orang tua dari anak-anak yang tidak berdosa,dan bahkan hampir menghilangkan nyawa dari orang yang tidak tahu apa-apa.hanya karna kesalahpahaman ini."Ical aira.

"Namun ini bukan semata mata kesalahan mu itu juga karna hasutan dari Calista,karna terlalu terobsesi dan sangat ingin memiliki Felix ia rela melakukan berbagai macam kejahatan"ujar Aira.

Felix bahkan tidak habis fikir wanita yang terlihat lembut dan polos bisa melakukan hal yang benar-benar menyeramkan seperti itu.

Kallico yang sadar akan kesalahannya itupun meminta maaf dan menyesali segala perbuatannya.

Tbc.