Mama sudah kembali ke Jogja siang tadi. Dan kini Aya duduk di hadapan Dipta dan Anjani yang tengah memadu asmara. Anjani menyuruh Dipta mengajak Aya sekalian untuk dinner malam ini di sebuah restoran bintang lima.
Sesekali Aya memainkan ponsel saat Anjani mencium pipi suaminya. Sementara Dipta sudah terlihat ingin marah namun kemarin Ibunya Anjani memohon-mohon pada Dipta agar tidak mengatakan yang sebenarnya terlebih dahulu, karena itu dapat membahayakan kondisi Anjani.
Bahkan, Mamanya Anjani siap membayar Dipta berapa pun untuk itu.
"Aya tolong fotoin aku sama Dipta dong." Anjani memberikan ponselnya pada Aya. Aya mendongak dan meletakkan ponsel miliknya di atas paha. Ia tersenyum dan melakukan apa yang Anjani suruh. Anjani mengambil pose memeluk lengan Dipta dan menyandarkan kepalanya di bahu kanan lelaki itu.
Aya cukup terdiam beberapa detik saat melihat mereka di layar ponsel. Entah mengapa perasaannya sedikit kesal melihat Anjani seperti itu. Maksudnya, Aya kesal karena dirinya sudah menjadi nyamuk. Harusnya tadi Aya menolak ajakan Anjani, bukan malah mengikuti ajakannya. Memang ini sebuah kesalahan ikut mereka berkencan.
Haha, Aya memang istri tidak jelas. Istri mana sih yang mempersilahkan suaminya dipeluk wanita lain dengan sukarela?
Jarinya memencet tombol kamera beberapa kali dan kemudian memberikan ponsel itu kembali pada Anjani.
"Makasih, Aya. Kamu kalau mau minta difotoin nanti aku fotoin juga," kata Anjani dan Aya hanya membalasnya dengan senyuman tipis.
Garis mata Aya melengkung dan ia meminum minumannya karena merasa tenggorokannya sangat kering.
Setelah makan malam di restoran. Anjani mengajak Dipta untuk duduk di tengah lapangan Simpang Lima malam ini hanya sekedar untuk memakan es krim dan melihat lampu-lampu kota.
Tawaan ceria Anjani cukup jelas di telinga Aya. Aya hanya diam dan ikut menatap sekitar. Banyak penjual makanan dan mainan. Banyak juga anak-anak berlarian di tengah lapangan. Ada sebuah band music juga mengiringi malam hari ini. Sebuah lagu mereka persembahkan bagi jiwa yang tengah merana.
Lagu milik Chrisye yang berjudul Andai Aku Bisa mengalun begitu syahdu.
Dan aku tak punya hati untuk menyakiti dirimu~
Tangan kiri Dipta yang tidak ia gunakan untuk merangkul Anjani menarik tangan Aya yang duduk di belakangnya.
"Suaranya bagus banget sayang. Aku jadi terharu," kata Anjani masih pada posisi menyandarkan kepala dan memakan es krimnya yang masih banyak.
Aya menarik tangannya dan memilih untuk mundur lagi. Dipta menoleh pada wanita itu. Sorot matanya menyiratkan bahwa Dipta merasa sangat bersalah pada Aya. Tapi ia tidak bisa berbuat apapun karena Anjani sedang tidak sehat. Dipta juga tidak sebegitu tega membuat Anjani semakin terluka. Mau bagaimanapun Anjani adalah gadis baik yang dulu selalu ada dikala Dipta merasa sedih walau hanya tiga bulan lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓
Fanfiction[END] Putusnya hubungan Aya dan Dikta membuatnya ingin balas dendam pada Dikta. Dengan cara menikahi Dipta adik laki-laki Dikta. Aya ingin membuktikan pada Dikta bahwa ia bisa bahagia tanpa dia. Dan hal itu mengikat Aya pada pernikahan tanpa cinta d...