Kanagara Ayadipta [Yerin - Younghoon] ✓

05. Kebun Teh Medini

Lentera Laskar udh End, sambil nunggu Season 2 nya di bulan Januari aku bakalan rajin update Kanagara klo tidak ada hambatan...

Enjoy banget sama Ayadipta ehe ^^

"Antrenya panjang ya? Kok agak lama." perkataan Dipta hanya membuat Aya tersenyum mengingat pertemuan dirinya dengan Dikta.

"Iya, tadi antre. Nungguin orang bayar pulsa listrik, agak trouble," balas Aya berbohong. Nggak mungkin dia bilang habis ketemu Dikta. Walaupun agak jahat, Aya juga masih menjaga perasaan Dipta. Entahlah Dipta memiliki perasaan untuknya atau tidak.

Dipta membuka bahan makanan itu. Sementara Aya duduk di sebuah kursi dan hendak menanyakan apakah Dipta mengizinkan jika Aya bekerja.

"Kak."

"Ya?"

"Kalau aku kerja, kak Dipta ngizinin nggak?"

Dipta menghentikan kegiatan memasaknya dan menoleh ke arah Aya, "Biar aku aja yang kerja, Aya. Kamu di rumah aja."

"Aku gabut kak. Aku juga nggak ada temen deket di sini. Kan semua temenku ada di Jogja. Dulu habis resign aku emang nggak terlalu gabut sih soalnya ada Aliya yang bisa aku ajak gelut. Tapi sekarang beneran kayak nggak semangat, apalagi kalau kak Dipta kerja nanti. Boleh nggak kak?"

"Emang mau kerja di mana?" tanya Dipta kali ini membuat Aya sedikit berpikir.

"Ya, nanti bisa lah cari lowongan di internet."

"Di tempat aku aja mau? Ada bagian yang emang lagi membutuhkan. Setidaknya aku bisa ngawasin kamu gitu."

Aya menggeleng. Kalau dia bekerja di tempat suaminya bisa-bisa kena gunjing lagi. Aya tidak bisa membayangkan dirinya digunjing orang.

"Jangan kak. Nanti orang-orang berspekulasi aneh-aneh lagi. Mendingan kak Dipta cari orang lain aja. Aku mau kerja di instansi lain. Tapi boleh nggak kak?" tanya Aya sekali lagi.

"Kalau itu buat kamu seneng, kenapa enggak?"

"Serius kak?"

Dipta mengangguk, "Aku nggak akan melarang kamu kalau niat kamu baik. Selagi itu positif kenapa enggak?" Dipta kembali melanjutkan masaknya setelah membalas pertanyaan Aya.

"Kak."

"Ya?"

"Nanti aku ajarin gimana caranya jawab kalau diinterview ya. Aku udah lupa soalnya, hehe."

Dipta terkekeh dan membalikkan badan. Ia mengusak kepala Aya begitu gemas, "Harus pakai les dulu gitu ya?"

"Harus kak. Biar lancar."

"Iya, nanti gampang. Apalagi kalau kamu maunya kerja di tempat aku ngisi bagian yang kosong. Nggak perlu interview deh."

Aya menarik satu sudut bibirnya, "Hhmm, nggak ah. Sedang menghindari perkataan orang untuk hidup lebih tenang."