4

747 119 2
                                    






















"Boneka nya cantik yah, sama seperti Lili"Ji membelikan sebuah boneka beruang dari gaji pertamanya untuk Lice seperti janjinya waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Boneka nya cantik yah, sama seperti Lili"Ji membelikan sebuah boneka beruang dari gaji pertamanya untuk Lice seperti janjinya waktu itu.

Ting....

Bell apartemen Ji berbunyi. Ji membuka pintunya terpampanglah Rosé yang membawa bungkusan di kedua tangan nya. Dia langsung menerobos masuk mendekati Lalice.

"Lili-ya Eonnie datang, kau tidak merindukan Eonnie"Rosé menciumi seluruh permukaan wajah Lice."Kya!! Kiyowo"Rosé sangat gemas mendengar tawa Lalice.

"Bagaimana kau bisa tahu alamat apartemen ku?"tanya Ji yang duduk disebelah Rosé.

"Kau lupa?,sebulan lalu kau memberikan alamatnya sebelum kau berangkat kesini"jawab Rosé.Ji pun mengangguk mengerti."kau tidak bekerja?"tanya Rosé.

"Ini aku ingin berangkat, berikan Lili kepadaku. Aku ingin menitipkannya Kepada tetanggaku. Aku lembur malam ini"

"Tidak perlu dititipkan kepada tetanggamu,aku kan ada disini lagipula aku masih ada waktu dua hari sebelum sibuk didunia perkuliahan"

"Kau akan tidur dimana?,aku pulang malam. Kau tidak melihat apartemenku yang kecil ini?.aku hanya memiliki satu kamar. Bahkan kursi pun tidak ada"

"Lili tinggal diapartemen ku boleh yah"

"Yasudah kalau begitu.berikan alamatmu kepadaku kebetulan dua hari lagi aku libur.aku bisa menjemput Lili nantinya" Rosé memberikan alamat apartemen nya kepada Ji.

Ji menyiapkan keperluan Lalice, sedang kan Rosé mengajak Lalice bermain dengan mainan baru yang telah Rosé bawakan untuk Lalice.

*****

Ji akan berangkat bekerja begitupun dengan Rosé yang akan membawa Lice keapartemen nya.

"Huhu Lili akan meninggalkan Oppa"Ji berpura pura sedih didepan Lalice yang membuat bayi mungil itu ikut mencebikan mulutnya.

"Astaga Oppa mu ini banyak sekali drama Lili"

"Aaaaa,don't cry girl. Oppa tidak apa apa"Lice benar benar mengeluarkan air matanya.

"Lihat lah adikmu menangis sungguhan gara gara kau"ucap Rosé kesal

"Berarti adikku sangat sayang kepadaku. Dia tidak bisa melihat Oppa nya tersakiti"ucap Ji bangga.

"Taksi yang kupesan sudah tiba, kami pergi yah"Rosé melambaikan tangan mungil Lice kearah Ji. Ji pun dengan semangat melambaikan tangan nya saat taksi yang ditumpangi oleh Lisa dan Rosé berangkat.

Mobil porche berwarna hitam melewati Ji yang sedang berjalan menuju tempat kerjanya. Didalam mobil itu ada sepasang suami istri dan putrinya yang melamun melihat jalanan. Tapi saat melihat Ji yang berjalan dipinggiran membuat lamunan wanita itu buyar. Dia terus memperhatikan Ji sampai tubuh Ji benar benar tidak terlihat lagi, karena mobil mereka yang terus melaju.

"Kau melihat apa Nini?"tanya Jongin yang melihat dari arah kaca.

"Hanya melihat bangunan yang belum jadi"jawab Jennie.

"Kau ingin Appa membelinya?"Jongin kembali bertanya. Jennie menggeleng.

"Kau kenapa Baby?,kau sakit hmm. Eomma dan Appa bisa membatalkan pertemuan kita dengan tunangan dan calon mertua mu"ujar Kristal

"Walaupun aku mengatakan aku sedang sakit, kurasa Appa akan tetap melakukan pertemuan ini"Jennie memejamkan matanya. Karena jika dia tidak memejamkan matanya bisa dipastikan dia  pasti menangis.

Jennie pov.

Aku merindukan mu Ji, apakah kau membenciku karena telah meninggalkanmu? Aku tidak menginginkan perjodohan ini. Aku hanya ingin hidup denganmu. Sekeras apapun aku memohon kepada Appa, dia tidak akan membatalkan perjodohan ini. Sekeras apapun Limario menjelaskan kalau kami telah mempunyai pasangan masing masing, orang tua kami terus melanjutkan perjodohan ini.

Jauh darimu membuatku benar benar tersiksa. Aku merindukan tingkah mesum dan posesif mu Ji. Bawa aku pergi dari orang tuaku Ji. Lebih baik aku jauh dari mereka daripada dirimu. Hidupku benar benar hampa tanpa dirimu. Ingin rasanya aku kabur dari orang tuaku tapi aku tidak ingin membuat nyawamu dalam bahaya. Orang orang pun pasti mengetahui identitasku. Kau pasti akan disalahkan jika aku kabur dan kembali kepadamu.

Bukan kah aku sangat Egois jika tidak ingin kau mencari penggantiku? Sedangkan aku sendiri sudah mempunyai tunangan yang sudah pasti akan dinikahkan. Ah aku salah, kau harus mencari penggantiku untuk mengurus mu jika aku tidak ada aku disampingmu.

Melihat wajahmu yang ceria tadi membuat hari ku kembali cerah. Kuharap kita bisa bertemu lagi nantinya.

Jennie pov end.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pandangan Ji mulai berkunang-kunang, dia sedikit sempoyongan karena kelelahan dan kelaparan. Dari pagi hingga dia pulang lembur tidak ada makanan yang masuk kedalam perutnya.

Saat Ji memasuki aparetemen nya ruangan itu sangat gelap. Awalnya Ji mencari keberadaan Lalice tapi dia akhirnya ingat kalau adiknya sedang menginap di tempat sahabatnya.

Ji membuka kulkasnya hanya ada kimchi disana. Persediaan ramen nya pun telah habis. Dia ingat ada sedikit nasi sisa ketika dia membuatkan bubur Lice tadi pagi.

Ji hanya memakan Kimchi dan Nasi yang sudah dingin. Dia memakannya dengan tergesa gesa karena sudah terlalu lapar. Dia sudah sangat lelah jika ingin membuat nasi goreng kimchi. Saking tergesa gesanya Ji menghabiskan makanan nya, Ji sampai tersedak. Dia sedikit kesulitan untuk mengambil minum karena punggungnya yang sakit.

Ji hampir memecahkan gelas. Untung saja dia bisa menangkap gelas itu dengan cepat. Ji langsung merebahkan dirinya kekasur. Tidak membutuhkan waktu lama Ji langsung terlelap. Tidurnya cukup nyenyak kali ini karena Lice yang tidak ada bersama dengan nya.







Tbc











Ji and Lili🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang