2

890 125 3
                                    




"Lili-ya Oppa mendapatkan pekerjaaan, kau senangkan Oppa mendapatkan pekerjaan. Nanti jika gaji pertama Oppa sudah diberikan, oppa akan membeli kan mu boneka"Lice terkekeh geli karena Ji yang meciumi seluruh permukaan wajahnya.

"Kkkk tawamu mengingatkan Oppa kepada seseorang"Ji berhenti menciumi wajah Lice dia melamun karena mengingat masa Lalu.

Dor.....

"Kamchagiya!!!"Ji terlonjak kaget untung saja Lice tidak terjatuh didalam gendongannya."aishh, kau ingin membuat ku mati muda"Ji menepuk pelan dadanya.

"Hehe kenapa Nih melamun?"Rosé duduk didekat Ji dia mencubit pelan pipi berisi Lice.

"Mengingat masa lalu, kenapa kau kesini?"

"Lili-ya kita tidak akan bertemu lagi, Eonnie akan berkuliah diDaegu"Lice mengerjapkan matanya Saat Rosé memegang kedua pipinya.

"Benarkah?, kami juga akan pindah keDaegu besok. Aku mendapat pekerjaan disana"

"Yeay berarti kita masih bisa bertemu Lili"Rosé memegang kedua tangan Lice dengan semangat."bagaimana dengan rumah kalian?"tanya Rosé

"Biarkan saja, ini peninggalan rumah orang tua kami, lagipula aku tidak menetap di Daegu"

"Kalian akan tinggal dimana nanti?"

"Setiap pekerja akan diberi satu Unit apartemen kecil yang hanya memiliki satu kamar. Apartemen nya dekat dengan tempat aku bekerja. Aku bisa meninggalkan Lili sendiri nantinya"

"Biar aku saja yang menjaga Lili, Nanti jika ada apa apa bagaimana?.lagipula kau bekerja apa?"

"Kuli bangunan, aku masih bisa mengecek keadaan Lili satu jam sekali, apartemen dan tempat ku itu bersebelahan. Aku bisa dengan mudah mengecek Lili. Lagipula aku tidak ingin merepotkan mu, kau kesana untuk belajar bukan nya jadi pengasuh Lili"

"Kau tidak ingin kuliah juga?.bukan kah itu impian terbesar mu?"

"Aku tidak perlu itu lagi. Sekarang aku harus fokus mengumpulkan uang untuk persiapan Lili bersekolah nanti. Adik ku harus mendapat pendidikan setinggi tinggi nya. Biarlah aku bekerja banting tulang, toh itu untuk keperluan adik ku sendiri"

"Kau benar benar Oppa yang baik, aku jadi terharu mendengarnya, Lalice beruntung memiliki Oppa seperti dirimu"Rosé menyeka air matanya. Dia benar benar terharu dengan Ji yang Rela kerja banting tulang demi menghidupi adik semata wayangnya.

"Yak!!,kenapa kau malah menangis!"

Rosé memukul pelan kepala Ji"aku terharu Pabbo"

Ji mengusap kepalanya"terharu boleh saja tapi tidak memukul kepala ku juga"
.
.
.
.
.
.
.

"Jaga adik mu baik baik, Samchon akan mengunjungi mu jika sedang mengunjungi Rosie"ucap tuan park.

"Nee Samchon. Terima kasih karena membantu kami selama ini"Ji sedikit membungkukan badannya. Dia sedikit kesusahan karena Lalice ada digendongan nya.

"Lili-ya jangan nakal yah, Oppa mu akan kesusahan nanti Jika kau nakal"tuan park mencubit pelan hidung Lalice.

"Nee Samchon Lili tidak akan nakal"ucap Ji yang menirukan suara anak kecil.

"Sudah pergi sana nanti keretanya meninggalkan kalian"

Ji pun kembali membungkukan badan nya kearah tuan park. Keberangkatan nya dengan Rosé berbeda. Rosé akan pergi keDaegu sebulan lagi.

Perjalan dari Busan ke Daegu hanya memerlukan 46 menit jika menaiki kereta. Untung Lalice banyak diam. Oppa nya tidak terlalu kesusahan saat mengurusnya. Orang Orang melihat terus melihat kearah Lalice dan Ji karena wajah imut yang dimiliki oleh Lalice.

"Dia anakmu?"tanya seorang gadis yang duduk didekat Ji.

Ji menggeleng pelan sembari tersenyum"Ani, dia adik ku"

"Kukira dia anak mu, wajah kalian sangat mirip, hanya matanya saja yang tidak mirip"

"Tentu saja Mirip, aku kan Oppa nya"jawab Ji

Wanita itu mengangguk mengerti" namaku Suzy, namamu siapa"Suzy menjulurkan tangan nya kearah Ji. Ji diam tidak menjawab pertanyaan Suzy dia sedikit anti dengan yang namanya perempuan. Didalam hidupnya hanya ada empat perempuan yang mampu dekat dengan nya. Eomma, Rosé sahabatnya, Jennie kekasih yang meninggalkannya, dan terakhir adik kecil nya yang imut dan manis Lalice.

Karena diabaikan Suzy menarik lagi uluran tangan nya. Dia kembali fokus ke ponsel miliknya.

"Wah mereka sangat serasi"ucap Suzy yang melihat ponselnya. Ji sedikit melirik kearah ponsel Suzy karena penasaran. Jantung Ji berdetak kencang, matanya memanas Saat melihat orang yang sangat dicintainya berdiri disamping seorang pria tampan. Mereka terlihat sangat serasih, sangat cocok mereka seperti Raja dan Ratu.

"Mereka siapa?"tanya Ji dengan nada bergetar menahan tangis.

"Eoh. Kau tidak tahu mereka?, mereka adalah anak anak dari dua orang terkaya di Korea. Jennie kim anak dari Kim Jongin dan kristal jung. Dan, Limario Lee anak dari Lee jong suk dan Lee Jieun. Mereka menggelar pesta pertunangan yang sangat mewah. Ah kurasa jika mereka menikah nanti Anak mereka pasti sangat cantik dan tampan. Aku tidak bisa membayangkan betapa kaya nya anak mereka nanti"ucap Suzy panjang lebar.

Ji mengepal kuat tangan nya, Ji berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan air matanya. Lalice yang seakan mengerti dengan Ji yang sedang menahan amarah dan sedihnya, dengan jari mungilnya Lalice menggenggam jari besar milik Ji.

Ji berhenti mengepalkan tangan nya dia membiarkan adiknya menggenggam jari telunjuknya. Ji mengusap lembut kepala Lalice.

"Apakah itu alasanmu meninggalkan ku J?aku sadar J, aku hanyalah anak penyapu jalanan. Gaji mendiang kedua orangtuaku mungkin lebih kecil dari pada pembantu yang bekerja di Rumah mewahmu. Tapi aku mempunyi perasaan J, setidaknya kau mengatakan kepada ku kalau kau tidak mencintaiku lagi. Pemuda miskin yang hanya memiliki Cinta yang tulus untukmu akan kalah dengan pemuda yang memiliki segalanya. Semoga kau bahagia dengan nya J"batin Ji











Tbc








Ji and Lili🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang