8

831 107 7
                                    

Three years leter

Sorakan dan tepuk tangan terdengar Ricuh saat Lalice dinobatkan menjadi juara satu diperlombaan bernyanyi dan Dance tingkat Nasional. Ji yang melihat dari kejauhan sampai menitikkan airmatanya. Dia terharu sekaligus bangga melihat adik nya yang berdiri memegang sebuah medali Emas.

Selain berbakat Lalice Merupakan siswi yang berprestasi. Diumur yang baru menginjak tujuh tahun dia sudah Lompat kekelas Junior high School. Awalnya Ji tidak percaya adik nya Lompat kelas. Namun ini nyata adik nya benar benar pandai. Banyak sekolah yang berasal dari luar negeri ingin memberikan Lalice beasiswa  namun Ji tidak mengizinkannya dia tidak bisa jauh dari adik satu satunya itu. Lagipula Lalice masihlah sangat kecil. Ji tidak bisa melepas adiknya begitu saja.

"Oppa dibarisan terdepan ada banyak Ceo dari perusahaan industri musik yang ingin mencari orang orang berbakat seperti Lalice"ucap Rosé yang ada disebelah Ji.

"Ya terus?"

"Oppa lihat lah Ceo YG Entertainment  yang terus tersenyum melirik kearah Lili, kau tahu Oppa itu ciri ciri kalau dia ingin menargetkan Lili untuk menjadi Trainee dari Agensi mereka"

"Aku tidak perduli, Lili tidak boleh menjadi idol."ucap Ji tegas.

"Oppa, Lili akan semakin banyak dikenal oleh dunia. Dan bahkan Lili bisa mempunyai banyak Fans nantinya"

"Kau pikir kehidupan idol menyenangkan? Kehidupan mereka itu diatur dan dibuat oleh agensi. Mau kemana mana pun tidak akan bebas karena selalu dikelilingi media dan kamera"

"Terserah kau sajalah Oppa"

*******
Lice dengan bangga menunjukan medali emasnya kearah Ji terhitung sudah tujuh medali yang Lice dapatkan selama dua tahun belakangan.

"Medali ini untuk Oppa" Lice mengalungkan medali itu keleher Ji.

"Ini kan milik Lili. Kenapa jika Lili pulang membawa medali, Lili selalu memberikan nya kepada Oppa?"tanya Ji.

"Karena pemenang yang sebenarnya adalah Oppa. Lili tidak bisa menang jika tanpa dukungan Oppa. Oppa kan malaikat tak bersayap Lili"Lice memeluk Oppanya.

"Kajja kita rayakan kemenagan Lili dengan memakan Chikin. Eonnie sudah membeli dua kotak Chikin"Rosé meletakan dua kotak itu dimeja kecil tempat biasa Ji dan Lice makan.

Mereka bertiga merayakan kemenangan Lalice dengan memakan dua kotak Chikin. Mereka sudah seperti keluarga sungguhan dengan Ji dan Rosé yang menjadi orang tua dari Lalice. Keseruan mereka bertambah disaat kedua orang tua Rosé yang datang mengunjungi rumah sederhana milik Ji.

Saat mereka berkumpul diruangan sempit rumah Ji. Tuan Park dan Ji mengobrol layaknya calon ayah mertua dan calon menantu yang membicarakan masa depan.

"Kalian kan sudah tunangan lebih dari tahun. Kapan kau akan menikahi putri Appa?"tanya tuan park

"Appa berhentilah membicarakan pernikahan umurku masih 24 tahun. Aku masih sangat muda Appa"ucap Rosé, ayolah bahkan dia dan Ji tidak saling mencintai bagaimana mungkin meeeka bisa menikah?

"Appa sudah tua Rosie. Appa bahkan tidak tahu sampai kapan Appa bisa bertahan. Appa sudah sangat ingin menggendong cucu. Lili nanti pasti ada temannya setiap pulang sekolah Lili bisa bermain dengan keponakannya"ujar tuan park.

"Uangku masih belum cukup Appa. Akan kuberi makan Apa Rosie nanti jika kami menikah muda"ucap Ji

"Kau bisa mengurus semua ladang dan hewan ternak milik Appa"

"Berhentilah memaksa mereka untuk menikah muda Yeobo lebih baik kita berkeliling Daegu bersama Lili hari ini"usul nyonya park.

"Ide bagus, Lili ikut yah Eomma"ucap Lice semangat.

Ji and Lili🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang