Akhirnya aku melangsungkan comeback setelah sekian bulan 🤭
Kita pelan2 dulu ya, aku masih ngumpulin mood buat nulis 🤣 selama Ramadhan kemarin bener2 mager banget mau ngetik 🤭
Jangan lupa vote & komen 😘
***
BAB 2
***
"Halo sayang."
Mendengkus samar, Melody terlihat pasrah saat Rakesh memeluknya lalu mencium kedua pipinya tanpa rasa canggung dihadapan keluarga mereka.
Terhitung satu tahun sudah mereka bertunangan setelah dibiarkan untuk saling mengenal selama satu setengah tahun.
Jika dilihat-lihat Rakesh memang cukup baik dan mungkin juga menyayanginya dengan tulus meski hubungan mereka terjalin atas dasar perjodohan yang menyangkut kerjasama perusahaan. Tapi percayalah, dibalik sikap hangatnya, Rakesh menyimpan banyak bangkai menjijikkan di belakangnya.
Bahkan setelah mengenal lebih dari dua tahun pun, dia masih belum memiliki ketertarikan pada pria yang akan menikahinya dalam tiga bulan lagi.
Ah, tapi sebelum itu terjadi, akan ia buat semua rencana indah itu hancur berkeping-keping.
Lihat saja.
Akan ia beri kejutan yang meriah untuk keluarga Rakesh. Ooh, tentu saja orang tuanya juga akan mendapatkan bagian itu.
Ayah dan ibunya pasti tidak akan menyangka dengan kelakuan menakjubkan calon besan impian mereka.
"Aku nungguin kamu dari tadi." Rakesh merangkul mesra pinggang Melody lalu membawa calon istrinya untuk menduduki salah satu kursi di ruang makan.
"Makasih." Ucap wanita itu singkat dan padat.
"Bagaimana kabar kamu sayang?"
Perhatian Melody beralih pada Hena Dhananjaya yang menyapanya dengan begitu ramah.
Uh, alis tebal calon ibu mertuanya benar-benar membuat Melody tidak kuat.
Hena melakukan sulam alis dimana sih? Hasilnya jelek sekali.
"Alhamdulillah sehat, Tan." Ia jawab sekenanya tanpa mau repot-repot menanyakan balik.
Toh siapapun yang melihat juga akan langsung tahu jika Hena begitu sehat tanpa kekurangan uang sedikitpun. Di usianya yang sudah menginjak 62 tahun, kulit wajah Hena masih terlihat kencang dan awet muda. Perawatan yang dilakukan calon ibu mertuanya pasti lah gila-gilaan. Minggu lalu saja baru suntik DNA salmon.
"Kalian sudah memutuskan butik mana yang mau kalian pakai untuk membuat gaun pernikahan 'kan? Waktunya tinggal tiga bulan lagi tapi kalian masih terkesan begitu santai." Masih Hena yang bersuara. Ibu dua orang anak itu memberi anggukan pelan pada salah seorang pelayan yang tengah menyiapkan makan siang.
"Tante nggak perlu mengkhawatirkan hal itu karena Mel udah menyiapkan segalanya dengan rapi." Ucap Melody yang diakhiri cengiran manis di mata orang-orang namun kenyataannya wanita itu sedang memberikan senyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Business Couple
ChickLit[FULL NASKAH / E-BOOK HANYA TERSEDIA DI KARYA KARSA] Link ada di profil. *** Elang Dirgantara yang hari itu datang untuk menghancurkan keluarga ayahnya bersama istri keduanya untuk membalaskan dendam atas kematian sang adik, justru berakhir sebagai...