Part 11

728 70 1
                                    

"Noona, apa appa akan menemuiku?" Pandangan Donghyuck lurus ke depan.

Ia takut, sangat, bahkan terlalu takut jika harus berhadapan lagi dengan ayahnya.

Jihyo menarik Donghyuck ke dalam pelukannya, ia sudah mendengar bahwa ayahnya sudah bebas dari penjara dan kenapa kemarin Donghyuck bersembunyi di dalam lemari karena berpikir ayahnya akan datang dan melakukan hal yang sama padanya seperti dulu.

"Aku boleh beritahu Jaemin, dan menyuruhnya untuk melindunimu?"

Donghyuck menggelengkan kepalanya cepat, dan rasanya Jihyo ingin menangis lagi melihat adiknya begini.

"Tidak noona, jangan pernah."

Lalu suara motor membuyarkan kesedihan kakak-beradik itu.

Donghyuck juga sebenarnya ingin Jaemin tahu soal ini, tapi sekarang Jaemin sedang tidak bisa fokus pada dirinya.

Jaemin sedang jatuh cinta, dan Donghyuck tidak ingin menjadi beban bagi pria yang sekarang sedang menyerahkan helmet pada Donghyuck.

Rasanya senang dan melegakan, tidak ada seseorang yang duduk di belakang Jaemin selain dirinya.

Donghyuck teringat pada Jaemin yang memintanya untuk menciumnya kemarin, mereka tidak benar-benar melakukannya karena Donghyuck langsung menyuruh Jaemin untuk keluar dari kamarnya, dan sekarang ia malah tidak tenang karena mungkin Jaemin akan meminta hal yang sama pada Sieun.

Apa Donghyuck harus melakukannya padahal Jaemin sudah melupakan keinginannya? Kenapa Jaemin harus meminta sebuah ciuman?

Membuat Donghyuck semakin mempertanyakan prinsipnya sebagai seorang asexual saja.

"Jae,"

Jaemin menghentikan acara bersenandungnya dan hanya menjawab dengan hm.

Padahal Donghyuck menantikan Jaemin memanggilnya sayang lagi seperti kemarin saat ia sembunyi di dalam lemari.

Semenjak Jaemin mengatakan dirinya sedang jatuh cinta, ia tidak pernah memanggil Donghyuck dengan panggilan sayang atau Donghyuck-ku lagi.

Kenapa Donghyuck jadi mempedulikan hal-hal yang dulu tak pernah ia pedulikan?

Donghyuck ingin bercerita pada salah satu temannya, tapi malu, malu sekali.

"Kapan akan kencan lagi?"

Donghyuck memberanikan diri untuk memegang pinggang Jaemin seperti yang dilakukan Sieun tempo hari, walaupun masih ragu. Ini lebih seperti mencengkram baju yang Jaemin pakai dari pada memegang pinggang.

Pria yang sedang menjalankan motornya dengan kecepatan sedang itu tengah merasakan suatu gejolak. Perasaan senang ketika seseorang menemukan uang dengan tidak sengaja terselip di saku celana atau di dalam tas.

Iya, Jaemin tengah merasakan perasaan yang seperti itu. Perasaan membuncah yang ingin Jaemin pendam sendiri saja untuk saat ini.


Tbc
.
.
Aku tau ini singkat banget😭 besok kita update lagi yaaa

Mi amor, Donghyuck || JaemhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang