Meeting Up

6 1 0
                                    

Hampir dua bulan penuh, gue merencanakan strategis untuk menyerang Squid Eye dan Vendetta dibantu The Hunter dan Death Carnival, tinggal meminta bantuan dari sekolahan Dirga dan teman-teman SD. Seketika gue teringat janji gue ke Nayla beberapa bulan yang lalu saat gue berada di Vendetta.

***

"Ryan, gue mau lu janji ke gue..." ujarnya sambil mengobati luka gue.

"Kenapa emang? Janji apa?" tanya gue balik dengan muka kebingungan.

"Gak tau kenapa gue punya firasat buruk, gue yakin lu sama teman-teman lu bakal perang sama orang-orang ini. Gue takut hal buruk terjadi sama kakak gue."

Gue menghela napas sambil memikirkan solusinya. Tiba-tiba Nayla menekan luka lebam gue. "Aww! Sakit tau!"

"Lagian diem aja..."

"sabar, gue juga lagi mikir ini solusinya,"

Gue berdiam sejenak untuk memikirkan solusinya. Setelah beberapa menit gue memikirkan solusinya akhirnya gue menemukan solusinya.

"OOH! Gue dapet nih!"

"Gimana tuh Yan?" tanyanya sambil merubah posisinya yang tadinya di depan gue menjadi sebelah gue.

"Lu punya radio walkie kan? Stay on channel 10, i'll be there if anything gonna happened. But i need a favor..."

"HAH?? Apa? Apa? Gue lakuin apa yang lu mau, asal kakak gue gak kenapa-napa..."

"Hmm... gue gak janji kalau itu...."

"Oke gapapa."

"Gue mau lu nyari orang... Namanya Sultan, nanti gue kasih ciri-cirinya. Tapi lu harus udah siap pas gue panggil."

"Deal?" dia mengajaknya berjabat tangan.

"Deal..." gue menerima jabatan tangannya.

***

"Guys... gue ijin pergi sebentar ya, sebentar doang," ujar gue.

"Kemana Yan?" tanya Arkan yang masih sibuk menyusun rencana cadangan dengan yang lain.

"Sebentar doang, mau ngurus sesuatu dulu. Nanti kasih tau Mira kalau gue keluar sebentar. Oke Kan?"

"Oke Yan, stay save..."

Setelah mendapatkan ijin dari Arkan, gue langsung berjalan ke infarmary untuk memanggil Lintang dan mengajaknya ikut keluar. Lintang menerima ajakan gue dan digantikan oleh Rani untuk menjaga Mira, Tria, dan Azza yang sedang hamil.

Gue dan Lintang masuk ke dalam mobil, Dirga membantu membukakan gerbang dan menutupnya kembali. Lintang menannyakan tujuan sebenarnya kita berdua keluar dan gue menceritakan semuanya dari awal sampe akhir.

"The fuck Yan, that's mess up!" ujarnya sambil mengusap mukanya.

"I know... Tujuan utama gue bukan itu... tujuan asli gue adalah bikin Nayla jauh dari perang, karena gue tau kalau kakaknya gak akan selamat."

"Pertama, lu ngebohong ke dia, kedua lu nyuruh dia nyari orang yang belum tentu masih hidup, ketiga mungkin dia bisa celaka dan lebih parahnya mati."

Gue menghela napas panjang, "Lin, dia immune. Dia gak akan berubah jadi walker..."

"WHAT?!!"

***

Nayla menahan gue lagi saat gue pengen berjalan keluar dari infarmary.

"Gue pengen ngasih tau lu sesuatu, tapi lu jangan bilang siapa-siapa ya... soalnya yang tau cuman kakak gue doang..." katanya sambil menundukan kepalanya.

The Last Of Us - The Final ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang