*
*
*
"Sudah banyak senja yang kulalui sebelumnya, namun belum pernah kulewati senja yang membawamu kembali.”
*"A..A...Aksa?"
"Ternyata lo masih suka senja ya sya"
"I..iyaaa"
Jantung syakeela berdegup kencang, sangat kencang. Perasaan yang telah ia kubur dalam-dalam kini telah hancur dalam hitungan detik saja.
Bagaimana bisa ia bertemu dengan pria yang dengan susah payah ia jauhi, beberapa waktu lalu. Bukan tanpa sebab, dia mendengar Aksa sedang dekat dengan teman sekelasnya. Meskipun pernyataan itu tidak keluar dari mulut Aksa, tapi bagaimana bisa ia tidak percaya, Aksa pergi begitu saja tidak menjelaskan apapun padanya.
"Lo ngapain di sini" Syakeela memberanikan diri untuk bertanya.
"Gue selalu datengin tempat yang dulu pernah kita datengin, kalo gue rindu lo sya" jawab Aksa sambil memalingkan netranya menatap senja dan desiran ombak yang menemani mereka disana.
Syakeela menatapnya dengan penuh rindu, pria yang ia rindukan kini juga sedang merindukannya. Pria tinggi, memiliki mata yang sendu, wangi parfum yang khas, dan senyumnya yang manis membuat syakeela tidak bisa berhenti merindukannya.
Langit senja, burung yang berterbangan, dan suara ombak yang menjadi saksi pertemuan mereka disana hari ini.
"i..yaa gue rindu lo sya, sering" jawab Aksa tanpa ditanya
"T...tapi, kenapa sa?kenapa baru sekarang?bukannya lo lagi dekat dengan Dara Dwi Putri?" sebenarnya masih banyak pertanyaan yang syakeela ingin tanyakan tapi hanya itu yang mampu keluar dari mulutnya.
Dara Dwi Putri, adalah teman sekelas Aksa. Ia salah satu wanita yang menyukai Aksa. Dan mungkin bisa dibilang merebut Aksa dari Syakeela.
"Nggaa sya, Maaf karena gue hilang tanpa penjelasan apapun. Maaf udah buat Lo sakit"
"Lalu untuk apa lo balik sama gue?"
"Untuk perasaan gue, karena perasaan ini ternyata hanya untuk Lo, sya. Lo rumah buat gue, sejauh apapun gue hilang dan pergi, peristirahatan gue selalu ingin berhenti di lo".
Syakeela tidak menjawab apapun, rasanya campur aduk. Ada perasaan yang hilang kini kembali ia rasakan lagi. dengan hitungan detik air matanya menetes membasahi pipi merahnya. Aksa yang menyadarinya itu mendekat dan membawa syakeela ke dekapan paling nyaman. Syakeela yang menyadari itu membalas dengan lilitan tangan yang sangat erat. Bagaimana bisa ia menolak, ia sangat rindu, ia rindu dengan senjanya.
Aksa adalah pria tanpa banyak kata, yang mampu membuat syakeela jatuh cinta dengan kata seadanya. Selama mereka ada hubungan, Aksa selalu tertutup jika ada masalah, kerena menurut nya itu tidak terlalu penting. Padahal bagi sebagian orang, agar tidak ada salah paham harus saling terbuka satu sama lain. Tapi bagi Aksa? Entahlah mungkin ia punya prinsip sendiri?
*
*
*Bantu vote ya, biar ceritanya lanjut.
Promote juga, ajak teman kamu buat baca 'Ending yang sama'.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending yang sama
Teen FictionKisah tentang Syakeela Putri Maheswara dan Aksa Damian Dirgantara, berkisah tentang kisah cinta yang berkali-kali berpisah namun kembali lagi. Aksa adalah laki-laki pertama yang membuatnya nyaman, membuatnya tertawa, dan keluar dari zona nyamannya...