BAB 6

90 68 26
                                    

Hallo semuaaa!!
Kalian apa kabar nih??
Sebelum baca silahkan vote, komen dan follow yaaa!!

Hallo semuaaa!!Kalian apa kabar nih??Sebelum baca silahkan vote, komen dan follow yaaa!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, gue pusing.."
Naya memegang kepalanya menggunakan tangan kanan nya, bibir nya terlihat sangat pucat karna selama 3 jam pelajaran berdiri di tiang bendera.

"Terus gue harus ngapain? Gendong lo ke UKS, kalo ga kuat sana ke UKS sendiri."

"Jahat banget lo kak"
Dan...

Brukk

Tubuh naya ambuk kelantai tiang bendera, sontak melihat tubuh kecil naya yang terjatuh. Tama dengan sigap menggendong naya ke UKS bersama dengan teman nya.
Wajah naya terlihat memerah, mungkin karna terkena panas matahari yang cukup lama.

Setelah sampai di UKS, pengurus UKS segera mengurus naya dan menyuruh tama serta teman nya menunggu diluar sebentar.

"Lo kenal sama dia?"
Tanya teman tama yang bernama vano.

"Ga terlalu, ngapain nanya lo?"
Balas tama sambil menatap sinis ke arah vano.

"Hehe gapapa, btw dia cantik ya.. kenalin boleh lah."
Vano dengan enteng mengatakan hal tersebut sambil menepuk pundak tama.

"Anak orang goblok, lagian gue juga ga deket ma dia."

"Iya deh iyaa, padahal bisa kenalin sebentar."
Vano terlihat kesal dengan ucapan tama barusan.

Tak selang beberapa lama pengurus UKS keluar dari dalam ruangan, lalu menghampiri tama.

"Gimana keadaan naya bu?"
Tama bertanya kepada pengurus UKS yang merupakan perawat.

"Keadaan naya baik-baik aja, cuma dehidrasi dan kecapean."
Perawat itu memberikan obat kepada tama, lalu menyuruh tama untuk memberikannya kepada naya jika sudah bangun nanti.

"Ini Paracetamol nanti kasih ke naya kalo udah bangun ya, yaudah kalo gitu ibuk tinggal dulu."

Setelah perawat itu pergi, tama masuk ke dalam ruangan dimana terdapat kasur dan naya di atas nya.

"Van tolong beliin minum di kantin."
Tama menyodorkan uang 5ribu ke vano.

"Buat siapa?"

"Pakai nanya, ya buat naya lah. Lo kira dia bisa nelen gitu aja? ga ke sangkut di kerongkongan?"
Balas tama dengan rumus P×T×L.

"Oh, yauda bentar ya."
Vano menerima uang tersebut lalu langsung bergegas ke kantin.

"Langsung balik lo, gausah pake acara umroh."
Teriak tama kepada vano yang sudah keluar dari ruangan.

Ini tinggal mereka berdua yang ada di ruangan tersebut, hanya tama dan naya. Sekilas tama teringat omongan vano tentang naya tadi.

'bener sih kata vano, ini bocah kalo di lihat-lihat lumayan cantik'
Ucap tama dalam hati sambil memandangi naya yang masi diam di atas kasur.

Jejak VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang