BAB 8

82 60 45
                                    

Hallo semuaaa!
Gimana kabar kalian??
Baik pasti, sebelum baca jangan lupa vote, komen, dan follow yaa!

Hari ini adalah hari pertama naya bekerja di caffe sebagai pelayan, saat memasuki caffe dia segera bertanya pada salah satu pelayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari pertama naya bekerja di caffe sebagai pelayan, saat memasuki caffe dia segera bertanya pada salah satu pelayan.

"Hallo kak, maaf sebelumnya saya naya pelayan baru di caffe ini."
Ucap naya pada salah satu pelayan yang sedang berdiri menunggu pesanan pelanggan.

"Oh pelayan baru itu ya? Kenalin nama aku lovy, kamu bisa tamuin pemilik caffe di ruangan itu."
Lovy menunjuk ke arah sebuah ruangan yang letak nya tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Oh iya kak, makasih ya"
Naya segera berjalan menuju ruangan tersebut lalu mengetok pintu.

Tok
.
.
.
Tok
.
.
.
Tok

"Silahkan masuk.."
Terdengar suara lelaki di menjawab ketukan naya.

"Hallo pak maa-"
Omongan naya terjeda sejenak melihat lelaki yang ada di depan nya.

"Loh bang bara? Abang yang punya caffe ini?"
Naya sedikit terkejut karna ternyata pemilik caffe tersebut adalah sahabat bang aksa.

"Loh naya? Kamu orang yang mau ngelamar jadi pelayan caffe disini?"

"E-eh i-iya bang, tapi pliss jangan bilang sama bang aksa yaaa? Nanti naya kena marah."
Naya memohon kepada bara karna jika aksa tau naya bekerja disini pasti akan sangat marah.

"Kenawhy lo harus kerja? Bukan nya aksa selalu kirim uang ke lo? Kalo gue ga kasih tau aksa yang ada gue kena hajar sama dia."

"Pliss bang jangan kasih tau bang aksa, aku lagi butuh uang buat beli handphone baru."

"Kenapa lo ga bilang sama aksa? Pasti di beliin, ngapain lo capek-capek kerja coba, orang pengen hidup enak lah lo malah pengen punya beban."
Ucap bara dengan menggunakan rumus panjang×lebar×tinggi.

"Gue bukan mau nyusahin bang, gue mau mandiri, plis yaaa jangan kasih tau bang aksa."
Kali ini naya benar-benar memohon kepada lelaki di hadapannya itu.

"Kalo pun gue bolehin lo kerja, lo belum cukup umur, batas kerja disini minimal 17 sebagai pelayan."

"Hah? Serius gak bisa? Ayo lah bang bantuin gue... "
Mendengar ucapan naya, bara tampak berpikir sejenak.

"Yaudah gini, lo kerja disini tapi bukan sebagai pelayan melainkan jadi penyanyi aja, gimana?"
Bara tau bahwa naya sangat gemar bernyanyi, dan dia merasa naya tidak akan keberatan menjadi penyanyi di caffe nya.

"Boleh deh boleh"
Naya mengangguk setuju dengan tawaran bara.

"Yaudah lo, mulai kerja jam 20:00 ya? Atau kemalaman?"

"Eh nggak kok pas, jam 20:00 gue bakalan balik lagi, makasih kak bara"
Tanpa pikir panjang naya lalu keluar dari ruangan bara setelah itu segera pulang.

Jejak VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang