5. Daichi

78 8 4
                                    

Bisa dibilang, hubungan Daichi dan Sugawara itu selalu adem ayem menenangkan. Membuat Oikawa Tooru bertanya-tanya, apa sih kunci hubungan Daichi dan Sugawara sehingga bisa setenang itu. 

"Komunikasi." Jawab Sugawara saat Oikawa bertanya alasan hubungan Daichi dan Sugawara.

Oikawa menatap Tendou yang sibuk membuat kue. "Kata Suga begitu, tapi kok hubungan gue sama Iwa penuh cekcok ya? Padahal selalu komunikasi juga."

"Lo berkomunikasi kayak hewan, mangkanya Iwa selalu emosi." Tendou mengatakannya sembari memecahkan telur. 

"Maksud lukh?!" Teriak Oikawa tidak terima.

"Lo kebanyakan liat tweet nya Willy jadi ketularan jamet nya." Tendou membuka kabinet atas, mengambil tepung dan rolling pin.

"Jangan ngatain Lord Willy ya!" Oikawa menunjuk Tendou tidak terima, sementara Tendou menatap Oikawa aneh. "Btw, lo ngapain sih dari tadi, sibuk amat, padahal udah mau tutup juga."

"Nanggung bahannya, besok juga mau belanja. Jadi mendingan gue buat kue aje." Oikawa menangguk, berjongkok karena lelah berdiri.

"Ntar gue minta ya." Tendou menangguk. "Sekalian bawa balik." Kali ini Tendou mencibir Oikawa. 

Sunyi menayapa, tidak ada lagi pembicaraan yang menemani. Tumben sekali, biasanya Oikawa atau Tendou punya bahan yang bisa di gibahi. Entah warna dinding dapur, bagaimana semut bisa bertelur, apakah bumi bentuknya bulat, segitiga, jajargenjang. Pokoknya beragam.

Lonceng pintu terdengar, Oikawa dan Tendou saling lirik. Bibir Oikawa menggerakan kata 'siapa?' kepada Tendou, Tendou menyipit. Dia melihat seorang perempuan yang sedang menatapi seisi cafe

Oikawa yang tak kunjung mendapati jawaban dari Tendou ikut mengintip dari celah bar. Sugawara keluar dari ruangan, memeluk si perempuan dengan penuh akrab dan menggiring nya menuju meja kosong.

"Suga bukannya anak tunggal ya?" Bisik Oikawa, Tendou mengangguk bingung.

"Sepupu nya kali." Tendou masih berpikir positif.

"Atau selingkuhannya." Sementara Oikawa langsung menerjang dengan jawaban negatif. Memang susah memiliki teman negatif thinking seperti Oikawa. Bawaannya dibuat overthinking mulu.

Lonceng pintu kembali terdengar, Daichi muncul dengan baju dinas nya. Dia langsung berjalan menuju meja yang di duduki Sugawara.

"Bakalan ada acara baku hantam kah?" Mereka berdua masih mengintip. Sedikit takut akan terjadi acara tinju, terutama dengan raut wajah Daichi yang serius.

Mereka terlihat membahas sesuatu, sayangnya letak Sugawara duduk, jauh dari tempat Oikawa dan Tendou mengintip. Jadi mereka tidak bisa mendengar pembicaraan yang terjadi. Setelah lama menonton atau lebih tepatnya mengintip, perempuan tersebut tersenyum dan berdiri. Dia melambaikan tangan dan pergi keluar dari cafe.

"Oikawa, Tendou. Ngapain kalian bedua ngintip?" Sugawara berkacak pinggang, sementara Daichi menggeleng maklum.

Oikawa keluar dari dapur, mengusap tengkuknya dan menyengir. Sementara Tendou memberikan tanda peace. Sugawara menghela napas.

"Itu tadi siapa?" Tanya Tendou, maklum, keburu ingin tahu. Jadi tanya saja. Daripada memunculkan konklusi yang tidak benar 'kan?

"Mantannya Daichi." Mata Oikawa membulat, sementara Daichi menepuk keningnya.

"Kok ngomong nya begitu ..." Sugawara menaikkan sebelah alisnya.

"Lah? Emang bener mantanmu kok." Sugawara menatap Daichi. Oikawa menyikut lengan Tendou, menyalahkan si baker karena sudah menanyakan hal itu.

twitterpatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang