03: Jade Serpents.

1.5K 236 25
                                    

Arsene membawa Deon kerumah nya yang ternyata lumayan jauh dari hutan rimban tadi. Rumah milik Arsene terletak di sekitar pedesaan yang cukup ramai penduduk yang ramah. 

Disini, Deon merasa dirinya diterima oleh orang-orang di sekeliling nya. Dia sangat senang, karena akhirnya dia bisa mendapatkan apa yang ingin ia wujudkan.

Dia bebas berpergian. Dia bebas pergi kemanapun dia mau tanpa adanya pengekangan dari Arsene.

"Aku bebas..."

Deon menatap langit cerah yang terlihat indah untuk dipandang. Semilir angin menerpanya, dia menghela nafas lega sembari memejamkan matanya.

"Hahaha. Kau terlihat sangat senang."

Arsene menepuk pelan pundak Deon, dia tersenyum sembari duduk disebelah Deon.

Matanya menatap pemandangan indah dari atas tebing pegunungan.

Deon menatap kearah Arsene dengan senyuman lebar. Ini adalah pertama kalinya dia menikmati waktunya.

"Tentu saja! Pemandangan disini sangat indah."

Arsene tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Dia setuju dengan apa yang Deon katakan. Pemandangan disini memang sangat lah indah.

"Kau benar."

Mereka berdua menikmati waktu pagi dengan melihat pemandangan indah dari atas pegunungan Chowsta.

*****

Dibagian ujung selatan Kekaisaran Deserte, dekat lembah gurun Chilssteins yang langsung mengarah kearah pegunungan Havertz.

Disana terletak sebuah guild terkenal yang di pimpin oleh anak dari ketua bandit Fountez.

"Jade Serpents."

Cruel membuka tudungnya, matanya melihat kearah plang dari sebuah kasino yang sangat luas.

"Ini... Apakah ini benar-benar tempat guild itu berada?"

Cruel mengernyit. Dia merasa tidak yakin bahwa kasino ini adalah guild terkenal itu.

Sang informan yang menyadari ketidak yakinin Cruel pun segera angkat bicara.

"Tempat ini adalah guild terkenal itu, tuan. Pemimpin guild tersebut, Franz Giovanni. Dia menggunakan kasino sebagai kedok penyamaran guild."

Cruel menganggukkan kepalanya. Ini pertama kalinya dia melihat penyamaran sesempurna ini. Apalagi, penyamaran itu menggunakan kasino, yang secara umum diperbolehkan oleh Kekaisaran.

"Seperti yang diharapkan dari bajingan."

Cruel bermonolog dingin. Dia tidak peduli jika ada yang mendengar gumamnya.

"Ayo masuk."

Cruel dan rombongannya masuk kedalam kasino.

Kasino—tidak, lebih tepatnya guild dalam penyamaran kasino. Tempat itu tampak berbeda dari kasino, itu karena setiap pengujung yang datang diharuskan mengenakan topeng. Hal ini dilakukan agar tidak bocor nya identitas dari pengunjung lain ke pengunjung lainnya.

Cruel mengambil topeng yang disodorkan oleh pekerja yang menyambutnya, dia pun masuk kedalam kasino tersebut.

Kasino yang ia pikirkan adalah tempat yang menjijikkan dan dipenuhi para bajingan yang tidak bermartabat, namun, pikirannya salah.

Your Smile : Shift of time era.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang