04: Search.

1.3K 216 48
                                    

Pencarian telah dimulai.

Cheshire bersama beberapa anggota guild yang ia bawa untuk mencari target sang tuan.

Awalnya, mereka hanya mencari di sekitar selatan, sampai akhirnya pencarian ini meluas dan mereka pun harus mencari di sekitar luar selatan.

Sekarang, mereka berada diluar selatan. Cheshire dan rombongannya menginap disebuah penginapan desa di dekat pegunungan Chowsta.

"Senior No. 12!"

Cheshire menghentikan langkah nya, dia berbalik dan melihat kearah salah satu bawahannya.

"Ada apa?"

Bawahannya yang memiliki nama panggilan sebagai No. 14 terlihat khawatir.

Cheshire tanpa sadar mengerutkan keningnya. Dia berjalan mendekat dan kembali bertanya.

"Ada apa, No. 14?"

No. 14 menarik nafas, dia berusaha terlihat tenang, walaupun sepertinya dia tidak bisa menenangkan dirinya seutuhnya.

"Pengintai dari [Phantom] mengikuti kita."

Dibalik topeng silumannya, Cheshire terkejut, dia tidak menyadari sama sekali keberadaan dari para pengintai [Phantom].

[Phantom].

Sebuah organisasi bawah tanah, atau lebih sering disebut sebagai Assassin. Organisasi itu di pimpin oleh Ramiel Lawrence yang merupakan saingan dari tuannya, Franz.

"Para bajingan [Phantom] itu...!"

Dia menggertakkan giginya, tangannya terkepal seolah-olah dia siap memukul siapa saja.

Pada waktu yang sama, sebuah stiletto terlempar dari arah yang tidak diketahui meluncur dengan sangat cepat, Cheshire dengan cepat menghindar ke samping. 

Dia mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pelaku yang melemparkan stiletto tersebut.

"Ah, sayang sekali tidak kena sasaran."

Seorang wanita yang sepertinya sedikit lebih tua dari Cheshire, melompat dari atas pohon.

Wanita itu tersenyum sinis sembari memutar-mutar stiletto yang ia pegang.

"Shadow flames."

Cheshire membalas senyuman sinis itu dengan senyuman kembali.

Shadow flames.

Dia adalah salah satu tangan kanan kepercayaan Ramiel dan juga merupakan pemimpin dari tim pengintai.

Cheshire menarik stiletto nya, dia sudah siap mengambil ancang-ancang bertarung, jika tiba-tiba wanita didepannya ini menyerangnya.

"Wow, wow. Tenanglah, No. 12. Kau agresif sekali."

Shadow flames tertawa terbahak-bahak sembari berjalan mendekat.

"Jangan menghalangi jalanku."

Shadow flames menghentikan tawanya. Dia tersenyum sembari mengangkat sebelah alisnya.

Your Smile : Shift of time era.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang