"Saya ada sulap, tapi kau tutup mata dulu yah. Hahaha"
"Kau tidak kangen kah?"
"Kangen sih, mau peluk tapi banyak orang"
"Didalam tenda tidak ada orang""Kau mau tidak, ku isap?"
"Tidaklah"Seulas senyum tipis mereka dari bibir pemuda hitam manis bernama aldi. Kilasan kilasan masa masa bersama teman lamanya kembali bersemi menari nari diingatannya.
Ilham, 2019 silam. Ia sangat dekat dengan bocah manis itu. 2019 lalu ilham masih duduk dibangku SMP, masih polos, dan masih imut. Senyumnya manis sekali, anak itu sempat mengalihkan dunianya.
Aldi mencintainya. Antara cinta dan nafsu, entah kebenarannya yang mana, satu yang pasti. Kala itu ia teramat menyayangi teman kecilnya itu, 2019 lalu ilham masih bocah SMP yang manis. Sedangkan aldi sudah termasuk anak kuliahan, jika saja pendidikannya tidak putus karna faktor ekonomi.Saking sayangnya dengan bocah manis bernama muhammad ilham itu, ia sampai rela memberikan sendal seharga 50 ribunya yang dia beli setelah jadi kuli seharian. Demi cintanya. Apapun akan ia lakukan. Ah lebay.