Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( ◜‿◝ )♡
...
Tresno kuwi koyo gapuro. Seng awale selamat datang, akhire selamat jalan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengerin musik inspirasi dari penulis di setiap chapternya 🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Deon ini pasti sangat berjasa bagi masyarakat, tapi yang paling penting itu jujur ya Le.." Pak Adam, Ayah Amila menepuk bahu tegap Deon dengan bangga yang insyaallah bakal jadi calon mantunya.
"Pasti Pak, itu udah kewajiban dan tanggungjawab Deon," Jawab Deon tegas dengan senyuman tipis.
"Nak Deon ini udah badannya kokoh, senyumnya manis, sopan lagi. Amila beruntung loh kalo jadi istrinya." Puji Bu Sarah, Ibu Amila. Dia jadi ngga ada keraguan buat ngasih kepercayaan ke anak sahabatnya ini.
"Aduh... Amila juga kok, lulus dengan IPK tinggi terus jurusan ilmu gizi lagi, udah bisa dijamin kalo nanti Deon diurus Mila, nih.. Perutnya bisa balapan sama perut Ayahnya," Guyon Bu Dewi Ibu Deon mengundang gelak tawa yang lain.
"Amila juga ngga kalah idaman ya Buk, masih muda udah pinter berbisnis, cantik iya, cerdas iya, mandiri juga, udah paket komplit," Imbuh Pak Dirga selaku Ayah Deon.
