( ◜‿◝ )♡
...
Mendung - Udan - Terang
Cedak - Nyaman - IlangMeru udah lama nunggu Mila bersuara, terhitung mungkin hampir 20menitan. Hebat tenan bisa ngelamun selama itu ya? Mana mereka duduk-duduk ditaman gini sepi lagi. Waduh ngeri juga kalo si cantik kesambet.
"Mil, kamu udah tau yang sebenarnya to dari awal?." akhirnya dia beraniin buka suara. Jawaban Mila cuma helaan nafas. "Kok bisa kamu cuma pasrah dan diem aja? ndak kamu tegur?."
"Mila juga bingung Mas, dalam benak Mila tuh cape tapi hati Mila masih naruh harapan," Mila pijit pelipisnya, pusing.
"Beneran berarti, bukti bahwa cinta itu buta, memang adanya," Meru ikut diem, lalu perhatiin perempuan cantik disampingnya lagi. Nyatanya aku juga buta sekarang Mil,
"Sesayang itu ya Mil?." Tidak ada jawaban dari Mila, "Mungkin terlalu dini, tapi jujur aku ndak tau bisa semantap ini sama kamu, tapi aku bisa jamin bisa lebih baik dari dia,"
Mila langsung menoleh ke Meru, mengerutkan dahinya seakan memastikan ngga salah dengerkan dia?.
"Maksudnya Mas?.""Kalau kamu mau membuka hati--
"Mas! aku baru aja patah hati loh, gimana bisa Mas Meru menawarkan diri buat gantiin Mas Deon?," Amila menatap Meru ngga percaya, "Aku lagi sakit hati Mas, ngertiin dong,"
"Dengerin dulu," Meru nyoba nenangin Amila yang mungkin sedang ngga stabil emosinya, salahnya juga yang kalo mau ngomong ngga dipikir dulu.
"Udah Mas, tahan aja kalo emang yang mau Mas bilang hal yang sama, udah dipotong aja obrolannya daripada yang keluar dari mulutku malah ucapan yang ngga baik." Amila berdiri dari duduknya, sukses bikin Meru gelagapan.
"ok ok aku minta maaf, aku salah," Meru nyoba pegang tangan Amila yang mau pergi.
"Aku naik gojek aja Mas," Amila nyoba lepasin genggaman tangan Meru,
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐆 𝐀𝐓𝐈 ᴳˢ⁻ᵀᴬᴹᴬᵀ ; ʜᴇᴇꜱᴜɴ - ꜱᴜɴᴊᴀʏ
Fiction généraleCopyright 2023 Nunaby 𝑺𝒆𝒎𝒊𝒔𝒂𝒍 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓-𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊. 𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒘...