( ◜‿◝ )♡
...
we alah, tiwas baper
jebule mung mak sliwer
klutik~"Jual mahal goblok!! lu boleh perhatian tapi jangan keseringan,"
"Yo ndak bisa, dia itu separuh nafasku,"
"Halah taikkk! nafas lu bau dugong!,"
"Weee ngawur cangkemmu!"
"Ingettt, batasin semua bentuk pesan apapun, kalo itu mempan, rencana kedepannya makin terang."
Meru mainin polpennya gabut sambil liatin hawa mendung siang gini, adem enak banget kalo buat nenangin pikiran, apalagi mulai gerimis.
"Widih, ada kokoh muda nih, tumben jam segini masih disini lu? kaga istirahat?," Sania, Kakak perempuan keduanya.
"Lagi males aja," Jawab Meru cuek, mending ngecek apa aja barang yang keluar hari ini, kalo nanggepin Mbaknya ini pasti dia kena jail.
"Lu tadi dicariin Mpok Amin, mau dikawinin sama Sona," Meru kerutin dahinya,
"Iye Sona," Sania coba yakinin Meru yang keliatan bingung,
"Sona yang kecil item itu?." Tanya Meru memastikan.
"Iye, yang belang, dia kan betina,"
"Yeuu jancok,"
"NGAHAHAHAHHAA," Sania masuk kedalem sebelumnya dia acak rambut adik lakinya itu.
Meru cuma ngelirik ngasih bombastis side eyes, lalu dia cek hpnya, disana masih ada pesan dari Mila yang belum dia baca.
Ndak segampang itu mengabaikan kamu Mil, Meru menghela nafas. Mutusin buat nyari udara segar,
"Mbak! aku keluar dulu,"
Karena mendung Meru bawa sedan punya Sania aja, niatnya nyari makanan, eh pas banget lewatin restorannya Mila, pengen mampir tapi gengsi. Dia lewatin aja dengan berat hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐓𝐄𝐆 𝐀𝐓𝐈 ᴳˢ⁻ᵀᴬᴹᴬᵀ ; ʜᴇᴇꜱᴜɴ - ꜱᴜɴᴊᴀʏ
Fiksi UmumCopyright 2023 Nunaby 𝑺𝒆𝒎𝒊𝒔𝒂𝒍 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓-𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊. 𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒘...