Stranger Again?

01. SENIN PERTAMA DIBULAN MEI 2021

"Konon katanya, jangan jatuh cinta di tahun 2019, nanti rasanya habis di orang itu."

___

Senin itu, SMA Buana sedang ramai-ramai nya. Hari ini adalah hari telakhir dari agenda rutin yang dilakukan setelah satu minggu penuh melakukan ujian semester. Orang-orang menyebutnya class meeting.

Semua tampak sibuk dengan dunianya sendiri, ada yang sibuk kulineran di kantin, tidur dikelas, main game, atau hanya duduk santai dikoridor kelas sambil menonton pertandingan futsal di lapangan sana.

Reana, gadis berbulu mata lentik itu tidak masuk dalam opsi tersebut, disaat yang lain sibuk mencari tempat untuk berlindung diri dari teriknya matahari, gadis berambut panjang itu malah dengan suka rela membiarkan kulit putih nya terkena sinar matahari.

Mari berkenalan dengan Reana terlebih dahulu.

Namanya Reana Almahyra, biasa dipanggil Ana, Rea, atau Reana. Tidak ada yang spesial dalam dirinya, Reana hanyalah seorang gadis remaja berusia 17 tahun biasa, pertemanan nya tidak luas tapi tidak ansos juga, sedikit pemalu dan susah akrab dengan orang baru. Mungkin masuk ke dalam kepribadian jenis Ambrivert? Atau Introvert?

"Na!"

Suara keras Ola berhasil membuat pergerakan Reana terhenti. Reana menurunkan kamera digital nya lalu menoleh pada sumber suara, matanya menyipit karena panas, hanya diam menunggu Ola berbicara.

"Jangan lupa paparaziin cowo gue Na!" teriak Ola di koridor.

"Nggak mau." tolak Reana.

"Gue traktir mie ayam mbak lala!"

Reana hanya menggeleng heran, pasalnya hampir setiap hari Ola menyuruhnya memotret pacar yang baru menginjak satu minggu itu.

"OPER DIRGA WOI!"

Reana kembali menghadap depan, ikut menonton dua kelas yang sedang final futsal itu, suara teriakan dari pinggir lapangan membuat Reana mengalihkan perhatiannya. Heboh sekali.

"Oper sini Sen!"

Semua murid tak berhenti bersorak memberi semangat pada pemuda dengan nomor punggung 06 itu, Dirga namanya.

Pemuda dengan nomor punggung 06 itu berlari cepat menggiring bola, matanya menelisik tajam, menunggu momen yang tepat untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan.

"OPER DIRGA WOI!"

"GAS KE DIRGA!"

Reana yang tidak terlalu suka bola mendadak ikut menikmati pertandingan nya, kedua tangan nya terangkat, membuka kamera miliknya lalu mulai memotret.

Reana suka kamera. Ia suka mengabadikan sebuah momen, karena menurutnya, dokumentasi itu penting. Suatu saat, kita akan membutuhkannya, karena beberapa momen terkadang hanya terjadi satu kali saja dalam hidup.

Hingga tangan Reana berhenti di salah satu objek. Dimana ada seorang pemuda tengah tertawa senang karena berhasil mencetak angka yang membuat kelasnya menjadi juara satu dalam pertandingan futsal sekarang.

Pemuda bernomor punggung 06 itu membuat Reana enggan mengalihkan kamera nya. Netranya terkunci pada sosok pemuda itu. Jantung Reana mendadak berdegup kencang saat pemuda itu tiba-tiba menoleh ke arahnya. Keduanya saling bertatapan meski terhalang lensa kamera.

Reana yang sadar buru-buru menurunkan kamera nya, ia kemudian berbalik badan meninggalkan lapangan. Tanpa Reana tau, sosok itu masih memandangi nya dari lapangan sana.