02. PESONA REGAN DIRGANTARA

187 20 0
                                    

Haloo guys, happy reading ya!

Semoga suka aamiin <3


"Jatuh cinta itu indah, kalau yang jatuh dua-duanya. Bukan cuma satu orang."

---


"Dirga ngasih lampu ijo ke lo nggak sih Na? Nomor handphone itu kan privasi, nggak sembarang bisa dikasih ke orang. Dirga ngasih ke lo, kayak kode biar lo ngechat dia, bener nggak?"

Reana menggeleng cepat, menyingkirkan pikiran untuk melakukan hal-hal yang mungkin akan membuatnya malu nanti. Tentang Dirga dan ucapan Ola tadi sore terus melayang-layang di pikirannya. Aneh.

Tangan Reana mengambil potongan kertas di atas meja. Menyimpan nomor Dirga lalu menghapusnya lagi, menyimpan lalu menghapusnya lagi, menyimpan lagi lalu menghapusnya lagi dan berakhir pada room chat kontak itu. Otak dan hati kadang memang nggak sinkron.

Cukup lama Reana pikirkan, cukup lama diskusi dengan otaknya, dengan penuh pertimbangan untuk mengetikan sebuah pesan, Reana akhirnya memilih mengikuti kata hati nya.

Ini yang telakhir, Reana hanya akan meluruskan kesalahan pahaman ini. Itu saja, tidak lebih. Setelah itu, terserah pada tuhan dan semesta.

 Setelah itu, terserah pada tuhan dan semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan terkirim.

Reana melemparkan handphone nya ke kasur, langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Ini kalo nggak dibales, malu dong.

Lima menit berlalu tapi tidak ada notifikasi, Reana membuka selimut nya. Mengambil embali handphone nya, lalu menghela nafas berat. Sesusah itukah membalas pesan?

Tak mau terlalu di pikirkan, Reana memilih untuk tidur, berdoa agar besok semesta tidak mempertemukan nya dengan sosok Dirga di kebetulan manapun.

Baru memejamkan mata, satu notifikasi berbunyi, Reana segera bangun untuk melihatnya. Sudut bibirnya terangkat saat membuka layar handphone nya. Mendadak salah tingkah.

 Mendadak salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tenang Reana ... yang dibales cuma pesan, bukan perasaan. Jangan senang berlebihan," menolog Reana.

Doa yang sempat ia panjatkan, Reana ralat. Mau dipertemukan dimanapun, Reana serahkan pada tuhan dan semesta. Lagi pula, tidak baik mendoakan hal yang tidak baik. Sebatas bersilahturahmi apa salahnya?

Stranger Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang