03. MASA LALU

127 14 4
                                    

Aku mau jelasin sedikit ya, biar kalian nggak bingung nanti.

Seno & Dirga ( 11 IPS 3 )
Sherin & Damar ( 11 IPS 1 )
Gilang & Rosa ( 11 IPA 2 )
Arga, Reana, Ola ( 11 IPA 3 )

JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

HAPPY READING, SEMOGA SUKA AAMIIN <3


"Katanya, masa lalu selalu jadi pemenang nya ya?"

___

Pukul 07.15

Waktu dimana harusnya seorang pelajar sudah duduk tenang didalam kelas sambil memperhatikan guru yang sedang mengajar. Bukan berada diatas motor, menunggu lampu merah berubah menjadi warna hijau, itulah posisi Dirga saat ini.

Setelah menunggu beberapa menit, lampu merah berubah menjadi hijau, mempersilahkan para pengemudi untuk melanjutkan perjalanan nya. Dirga mengendarai motornya dengan kecepatan sedikit tinggi, mengejar waktu. Kebetulan, jalanan tidak terlalu ramai.

Begitu berbelok, Dirga mengurangi kecepatannya, hanya dengan melewati satu halte lagi, ia akan sampai di SMA BUANA. Mungkin sekitar 7 menit.

"Mau bolos aja nggak?"

Kepala Dirga menoleh kesamping, agar suaranya bisa terdengar oleh Rosa. "Bahaya Sa, nanti papah lo tau gimana?"

"Gue males sekolah," Rosa mencebikan bibirnya. "Bosen belajar mulu,"

"Yaudah, mau kemana dulu?"

Perempuan berlesung pipit itu tersenyum. "Danau?"

Waktu cepat sekali berlalu ya? Baru kemarin rasanya Dirga melewati jalan ini bersama Rosa, tertawa bersama diatas motor, tapi sekarang tidak lagi. Dirga melewati jalan ini, sendirian.

Sekumpulan ingatan usang tentang masa lalu itu tiba-tiba hilang karena handphone disaku Dirga berbunyi beberapa kali. Dirga terpaksa menghentikan motornya, berniat mematikan notifikasi handphone nya yang terkadang mengganggu. Hari ini, jam pertama kosong, Dirga sengaja datang terlambat.

Dirga menepikan motornya didekat halte bus, duduk disana seraya membuka handphone nya. Benar dugaan nya, Rosa, cewek itu yang mengiriminya pesan beruntun yang isinya hanya menanyakan apakah ia sudah makan, ada dimana dan dengan siapa sekarang. Entah maksudnya apa, Dirga juga tidak tahu.

Perempuan memang seperti itu ya? Tidak jelas maunya apa.

Atensi Dirga beralih saat sebuah bus berhenti tepat didepan nya, disusul beberapa orang yang turun dari sana. Dari beberapa orang yang turun, mata Dirga tertuju pada seorang siswi yang mengenakan seragam sama sepertinya. Satu sekolah?

"Gue kira orang pinter nggak pernah bolos," kata Dirga.

Reana menoleh, sedikit terkejut tapi mencoba bersikap biasa saja. Matanya menoleh ke sekitar, memastikan apakah Dirga benar berbicara dengannya atau dengan orang lain. Namun, tidak ada orang lain selain dirinya saat ini.

"Gue ngomong sama lo," ucap Dirga, seolah menjawab pertanyaan dari Reana.

"Gue nggak sepinter itu," balas Reana.

Alis Dirga terangkat. "Sampe nama lo di pajang dimading sekolah?"

"Emang tau nama gue?"

"Reana Almahyra?"

Mata Reana membola. Bersamaan dengan otaknya yang mulai dipenuhi dengan segala bentuk pertanyaan. Kok bisa tau? Maksudnya, dimading kan hanya tertera nama, bukan wajah.

Stranger Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang