06. DANAU, SORE ITU

66 4 2
                                    



Boleh minta vote nya duluu? Terima kasih💕💕

Happy Reading!



"Selalu bergantung pada seseorang atau menggantungkan kebahagiaan nya pada orang itu salah. Sebab manusia itu ada fase datang dan pergi. That's life."

____


"Gue mau kita putus, Dir."


Seharusnya kata putus adalah kata yang pasti, sekali diucapkan, maka selesai sudah hubungan itu.

Alih-alih merasa kaget, Dirga malah menundukan kepala lalu terkekeh pelan disana. Dirga sudah menduganya. Dirga juga merasa komunikasi mereka memang sudah memburuk belakangan ini.

Bukannya Dirga tidak mau memperbaiki, ia sudah cukup berusaha, dan untuk sampai pada fase 'sudah baik-baik saja' bukankah butuh dua belah pihak? Ya, dua pihak yang sama-sama mau berada fase itu. Benar bukan?

"Oke." balas Dirga.

"Oke doang?" tanya Rosa dengan raut wajah tak terima.

Dirga menegakan badan, lalu menoleh. " Yaa ... itu mau lo kan? What do you expect ?"

Tidak ada yang bisa diperbaiki sekarang, karena memang sudah seharusnya hubungan ini berakhir.

Satu tahun tentu bukan waktu yang sebentar, Dirga sama sekali tidak menyesal telah mengenal Rosa, justru ia senang, karena ia belajar banyak hal darinya.

Seburuk apapun sifat seseorang, mari mulai belajar memahami, mari mencoba lihat lagi dari sudut pandang yang berbeda. Ambil sisi positif nya lalu buang sisi negatif nya. Meski sulit, ayo coba sekali lagi.

"Jangan ngelamun disini, ngeri Dir," kata Arga setelah mengambil duduk disebelah Dirga.

Damar melempar kulit kacang pada Dirga tapi lemparan nya malah meleset dan mengenai Arga. "Nggak bakal kesurupan, kan dia setan nya," ujar Damar dengan tawa.

"Mana ada setan yang punya perasaan nggak enakan," Seno ikut menyahut.

Dirga mengambil kulit kacang tadi lalu melemparnya pada Seno. "Emang paling bener lu mah diem Sen," ucap Dirga.

"HAHAHAH"

"Bener, Seno sekali nya ngomong langsung nembus hati," ujar Arga.

"Stop nyiksa diri jadi orang yang nggak enakan, nggak ada untungnya." Seno berusaha memberitahu.

Tadi, Dirga menolak permintaan Rosa untuk pertama kalinya, tanpa alasan dan berujung pada perasaan 'nggak enak' ini, karena dulu, saat masih bersama, Dirga jarang menolaknya. Selagi Dirga bisa, ia usahakan.

Mereka sedang berada diwarung mba Atin sekarang. Posisi nya tepat di belakang sekolah, tempat dimana berkumpul nya anak cowok SMA Buana, tempat ini bukan wilayah khusus milik Dirga dan teman-teman nya, tempat ini tetap tempat umum. Siapapun bebas datang kesini.

"Dia nggak bisa naik transportasi umum," Dirga memberitahu. Sedangkan tangannya sibuk menggulir ponselnya.

"Justru itu, biar dia terbiasa." ucap Arga.

Selalu bergantung pada seseorang atau menggantungkan kebahagiaan nya pada orang itu salah. Sebab manusia itu ada fase datang dan pergi nya. That's life.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stranger Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang