Follow dong guys yang belum,
Biar tau kabar update nya
Malam itu Gus Faqih langsung dibawa ke Rumah Sakit terdekat, Dokter harus melakukan operasi untuk mengambil peluru di Kepala Faqih, setelah operasi itu Gus Faqih dinyatakan koma, seluruh keluarga sedih melihat keadaan Faqih saat ini apalagi Syifa sungguh terpuruk menangis terus menerus.
Sudah 5 hari Gus Faqih tidak sadar dari komanya, dan Syifa tetap setia mendampingi suaminya, keadaannya sangat tidak baik-baik saja, bibir pucat, ada lingkaran hitam di sekitar mata persis seperti mata panda, ia tidak menyangka takdir akan berjalan seperti ini, ia tidak mau Gus Faqih meninggalkannya tapi jika seperti ini ia merasa seperti kehilangan sosok suaminya.
Raga Gus Faqih berada disampingnya sedangkan jiwanya entah kemana, kasus pembunuhan Zahra sudah selesai tapi kini musibah di kehidupannya belum mereda, selama 5 hari ini polisi melakukan penyelidikan, semua saksi sudah di interogasi, dan semua bukti sudah terkumpul, Bela dan Ibu Azzam sudah dinyatakan tersangka, mereka terkena hukuman penjara seumur hidup.
"Gus, kapan bangunnya sih? Syifa udah kangen berat nih, emang ga bosen tidur terus, kalo mau traveling di alam mimpi ajak Syifa dong, aku kesepian di alam dunia," monolog Syifa.
Tangannya selalu menggenggam tangan suaminya, ia sudah membacakan doa yang diajarkan guru saat di Pesantren, setiap selesai sholat ia selalu membaca Al-Qur'an di samping Gus Faqih, berharap suaminya itu segera sadar dari komanya sudah 5 hari ia berada di Pesantren dan tidak ada niatan untuk pulang.
"Ibu Azzam dan Bela sudah tertangkap Gus, rencana kita berhasil, kita udah menemukan keadilan bagi Zahra dan Pesantren, Gus harus bangun kita harus berbahagia bersama.
"Gus sayang, bangun Gus mau sampai kapan di alam sana, Syifa kangen," lirih Syifa air matanya mulai menetes kembali, rasanya sesak berbicara dengan orang yang tidak sadarkan diri, apa suaminya itu bisa mendengarnya? Syifa tidak tau ia hanya berharap dengan ia berbicara pada Gus Faqih, suaminya itu akan bangun.
Syifa mengambil handphonenya ia memutar voice note yang Gus Faqih kirim waktu itu, ia ingat sekali perkataan suaminya jika ia rindu padanya Syifa putar saja audio itu, selama 5 hari itu Syifa terus memutar voice note itu. Kepalanya ia tidurkan di samping tangan Gus Faqih, tangan Syifa terus mengelus tangan suaminya ia mulai memejamkan mata saat voice note itu diputar.
"Assalamu'alaikum tuan putrinya Gus Faqih, pasti kamu dengerin audio ini lagi kangen sama Gus yang ganteng ini ya, tuan putri kalo habis denger ini harus senyum jangan sedih, nanti saya pasti akan kembali. Ini sholawat favorit kamu semoga bisa nyembuhin rasa kangen kamu ya."
Bil qur’ani sa’amdhi... Aj-lũ khobatsal ardhi
Huwa nafli huwa fardhi... Wa minal ayati sana faidhi
Sa’u‘ã hidu yã maula... Fi‘lan lala qoula
Nashru kitabi aula.. wa sayablughu biddunyã thoula
Duqtu walalan atakhola... ‘An milãdil mabrus
Sajjil tãri khoujudi... Min ba‘di hayatil burr
Hinal qur’anu tajalla... Shulthõnunnafsi tawalla
Wanzaa haljuurr"Gus ayo bangun, aku pengennya denger langsung dari Gusnya, liat air mata Syifa udah ga bisa keluar lagi, udah abis karena nangis terus selama 5 hari, Gusnya ga kasian sama Syifa? ayo bangun Gus kita harus besarin Hamzah bareng-bareng, kita juga harus buatin adik buat Hamzah, hiks hiks bangun Gus bangun Gusnya."
Syifa mengguncang-guncangkan tubuh suaminya, ia sudah lelah menangis dokter bilang belum ada kemajuan dalam kondisi Gus Faqih, yang di andalkan saat ini hanyalah doa, semoga Allah masih memberi kesempatan hidup pada Gus Faqih.
Tiba-tiba tubuh Gus Faqih bergetar, Syifa langsung membuka matanya tubuh suaminya kejang-kejang membuatnya sangat khawatir ia memanggil kedua mertuanya yang berada di luar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS DUDA IS MY HUSBAND
Espiritual- Zona teka-teki 1 - Kalian baca cerita ini siap-siap jadi detektif "Menikahlah dengan suamiku dan jaga baby Hamzah." Syifa Adzkia Husna, si gadis super aktif itu harus rela menjadi ibu pengganti dan menikah dengan duda pasif yang tak lain adalah s...