5. The Second Mission

6 2 7
                                    

Keesokan harinya
Sekitar pukul 9.30 di kost-an Hariz, mereka berkumpul kembali untuk melaksanakan misi selanjutnya

"Ok guys, langsung aja kita mulai misinya!" Ucap Aryan dengan semangatnya

"Ntar dulu, kita harus dengerin instruksi dari jam kita ini" Ujar Hariz mengingatkannya agar tak terburu-buru

Kemudian jam tangan mereka kembali aktif dan memberikan instruksi kepada kelima pemuda tersebut

Baik, jadi misi kalian yang kedua ini adalah kalian akan dilemparkan kesebuah dimensi dimana dimensi tersebut berada disebuah kawasan hutan yang terjal dan curam, dan untuk waktu pada misi kali ini adalah 2 jam, dimana kalian akan mencari sebuah kristal lagi seperti sebelumnya di sebuah goa yang berisikan makhluk-makhluk aneh yang dapat beterbangan

"Understood!" Jawab kelima pemuda tersebut

Kali ini kelima pemuda tersebut membawa tas selempang berukuran sedang untuk membawa 2 botol air mineral dan 1 buah roti bantal untuk berjaga-jaga jika mereka kelaparan atau kehausan

Dan petualangan pun dimulai

***
Disebuah dimensi yang dipenuhi dengan pepohonan yang sangat lebat dan besar, suasana yang gelap seperti hutan kematian menambah nuansa yang begitu menyeramkan

"Ok, gw merasakan hawa² yang tidak mengenakkan mengenai tempat ini" Ujar Ryan seraya melihat sekelilingnya

"Lu kalo mau enak ya ga disini tempatnya Yan" Celetuk Farhan yang merupakan sahabat sekaligus rivalnya tersebut

"Guys, kita perlu rencana baru ga?" Tanya Hariz

"Menurut gw perlu, karena gw ngerasa kayanya untuk misi kali ini gw akan berperan penting" Jawab Gio

"Hmm ... Boleh juga tuh" Sambung Aryan

"Gw juga ngerasa kalo Gio bakal lebih banyak turun tangan langsung kali ini, bukan apa-apa,... setelah gw denger penjelasan dari si jam tadi, kita bakal banyak menemui banyak medan yang cukup terjal, dan kemungkinan target yang akan dihadapi juga dapat terbang" Ucap Ryan mendukung pernyataan Gio

"Memangnya hubungannya apa?" Tanya Aryan yang masih kurang paham

"Jadi karena target itu dapat terbang maka kita membutuhkan senjata yang mampu membidik serta menembak target dengan akurasi yang tinggi juga tepat sasaran dan senjata yang memiliki semua spesifikasi itu adalah Death Phantom milik Gio" Jawab Ryan menjelaskannya

"Owh gitu, paham²" Balas Aryan mengangguk

"Lalu siapa yang akan menjadi otak dalam tim ini selanjutnya? Jika Gio ikut langsung dalam pertempuran?" Tanya Farhan

"Sudah pasti Ryan dong, karena misi kali ini si Ryan kayaknya lebih paham situasi" Jawab Gio dengan entengnya

"Wait what???? Are you kidding me??!" Tanya balik Ryan setengah tak percaya

"Hmm,... Setuju setuju!" Ujar Aryan yang tampak senang

"Gw setuju juga sih hahaha..." Celetuk Farhan yang sangat suka jika rivalnya itu menjadi terkena tekanan batin

"Iya coy, mending lu aja, ntar kami cover deh" Lanjut Hariz mendukung opini yang lainnya

"Yaudah deh... Dimengerti" Jawab Ryan lesu

Mereka pun mulai mengaktifkan peta dan mulai bergerak menuju tempat yang dituju, kali ini Gio berada di samoing Hariz, lalu Aryan yang berada tepat dibelakang Ryan sementara Farhan berada didepan bersama Ryan yang terus memperhatikan map yang ditampilkan dibagian dalam visornya dan membaca situasi namun tangan kanannya sudah memegang pistol untuk bersiaga

The Mystery Of A Dragon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang