•3•

14 6 2
                                    

Hi

•ma•



Hi lama g up, hehe


H. R. G








"Dari mana? Lama banget" tanya Acil pada Qeela yang baru saja masuk.

Qeela tersenyum lalu menjawab, "Biasa Cil abis tersiram air."

"Ratu kalau mau cepet jalan, bisa panggil Alam buat bantu niupin hehee.." usul Alam.

Qeela tersenyum mendengarnya sampai sampai sebagian dari mereka merasa salting.

"Hahah boleh tuh Lam," jawab Qeela dengan senyuman membuat Alam benar benar mleyot.

"Ini kenapa masih pada disini? Bukannya udah waktunya pulang?" Qeela menatap sekeliling hampir semua siswa masih di tempat. Ia juga menatap Risya dan Qia yang masih berada dikelas.

"Jadi gini..." seseorang menghampirinya lalu duduk di meja Qeela. "Di karnakan selama hari ini tidak ada sapaan dan candaan dari Ratu Laut. Jadi.. Kita akan menghiburnya," ungkapnya, Radit.

Risya mengetukan tanganya pada meja. Orang orang yang sudah bersiap mulai menutup pintu, jendela dan mematikan lampu.

Smua yang menyalakan senter di handphone masing masing lalu menyanyikan sebuah lagu.

Qeela tertawa mendengarnya, ia merasa terhibur dan bersalah telah membuang waktu teman temannya. Karna ini bukan pertama kalinya.

Lagu diberhentikan dan keadaanpun balik seperti semula.

"Kok lo langsung ketawa sih?" kesal Yoga.

"Lagu kalian gada perubahan. Kemarin Balonku sekarang Boria si Botak. Lagian Qeela juga ga lagi bersedih kok." ujar Qeela.

"Kalo ga lagi bersedih, tadi pagi kenapa? Pusing gue liatnya." kesal Risya.

"Hehee... Tapi sekarang Qeela gapapa kok guyss. Qeela baik baik aja. Maap yaa," ucapnya manis sekali karena Qeela menambahkannya dengan senyuman.

"Ah anjir manis banget. Gue butuh tanggung jawab," celetuk Alam berlagak lemas. Membuat yang lain menyurakinya.

"Tanggung jawabnya, kita dinner gimana?" tanya Qeela bertuju pada semuanya, tapi tatapannya hanya ia tuju pada Alam. Qeela sengaja, temannya bilang Alam itu lemah.

"Kita?" Alam menggelengkan kepalanya. "Gue takut ga kuat pengen chek in. Kita bareng bareng aja ya, kasian sama yang iri," jawab Alam jujur, membuat yang lain tertawa karenanya.

"Yaudah, ayo kita dinner bareng bareng. Di tempat biasa. Kalo ada yang mau ikut gapapa, kita healing karena besok hari libur. Sans aja ya ga?"

Semua bersorak tanda setuju untuk party malam ini, Merekapun membereskan barang untuk pulang.

"Lo mau izin apalagi ke bokap lo? Selalu jual nama gue di bayar kagak," bisik Risya sedikit emosi.

"Hehe sans aja apa kata Qeela. Untuk kaya gini pasti lancar kok. Nanti Qeela bayar sama minuman favorit Risya kok," jawab Qeela dengan senyum manisnya.

"Qia juga mauu..." rengek Qia yang ternyata mendengar percakapan mereka.

"Siap! Nanti malam yups," jawab Qeela masih dengan senyuman.

"Lo cakep banget sih Qeel," greget Risya tak tahan dengan senyuman Qeela.

🔹🔷🔹

Terlihat beberapa siswi sedang duduk duduk sambil memainkan handphone masing masing. Tak lama dari kejauhan datang dua siswi menghampiri.

"Lo berdua lama bener," protes siswi berkuncir kuda.

"Noh, yang tiba tiba buang hajat," tunjuknya salah satu siswi yang baru tiba pada siswi berambut sebahu, yang datang bersamanya.

"Dahlah yok balik."

"Eh bentar, disana ada apa?" tanya siswi berambut sebahu, saat mendengar sorakan di kelas yang tertutup.

"Biasa, dunia hanya milik si cantik," sewot siswi yang paling kurang tinggi dari yang lain.

"Dih, msih jaman?"

"Siapa? Qeela?"

"Siapa lagi kalau bukan orang sok kecakepan itu."

"Ish, udah ayok balik. Sedih gue liat kalian."

"Si anjj."

🔹🔷🔹












Di Voment Yorobunn.

Tq yg udh mampir.

Di lanjut y, biar g pamali.

Sekian, terima triple J.

020623

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Qeela ShanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang